Berkembangnya industri kuliner di Indonesia tak lepas dari kekayaan rasa dan variasi dari makanan tradisional yang dimiliki. Salah satunya adalah Lumpia Semarang, makanan yang cukup populer dan banyak dicari oleh para pecinta kuliner. Pertanyaan penting bagi siapa saja yang ingin mengambil bagian dalam bisnis lumpia ini adalah bagaimana menentukan harga jual yang tepat untuk mendapatkan keuntungan yang diharapkan.
Untuk menjawab pertanyaan ini, kita bisa menggunakan contoh perhitungan yang diketahui, yaitu harga pokok produksi (HPP) untuk pembuatan 1 buah Lumpia Semarang adalah Rp 8.000,00. Dengan asumsi kita ingin mendapatkan keuntungan sebesar 25% dari harga pokok produksi, berapa harga jual setiap 1 buah lumpianya?
Menghitung keuntungan
Keuntungan 25% dari harga pokok produksi dicari dengan mengalikan harga pokok produksi dengan persentase keuntungan yang diinginkan. Rumusnya adalah:
Keuntungan = Harga Pokok Produksi x Persentase Keuntungan / 100%
Maka,
Keuntungan = Rp 8.000,00 x 25 / 100 = Rp 2.000,00
Dengan demikian, keuntungan yang diharapkan per lumpia adalah Rp 2.000,00.
Menghitung harga jual
Selanjutnya, harga jual dapat ditentukan dengan menambahkan keuntungan yang diharapkan ke harga pokok produksi. Rumusnya adalah:
Harga Jual = Harga Pokok Produksi + Keuntungan
Maka,
Harga Jual = Rp 8.000,00 + Rp 2.000,00 = Rp 10.000,00
Sehingga, harga jual setiap 1 buah lumpia untuk mendapatkan keuntungan sebesar 25% dari harga produksi adalah Rp 10.000,00.
Penetapan harga jual ini harus dikomunikasikan dengan baik kepada konsumen, serta harus mempertimbangkan kondisi pasar dan pesaing. Untuk memperoleh data tersebut, diperlukan riset pasar yang kuat dan pemahaman yang baik mengenai preferensi konsumen. Kesuksesan dalam bisnis kuliner tidak hanya ditentukan oleh rasa yang lezat, tetapi juga strategi harga yang tepat.