Aktivitas terorisme yang memicu ketakutan dan kekacauan di dunia saat ini seringkali merupakan manifestasi dari kekerasan manusia. Dalam konteks ini, terorisme diartikan sebagai peledakan bom yang terjadi sebagai respons atas tantangan atau masalah sosial dan politik. Ada tiga alasan utama yang dapat digunakan untuk berpendapat bahwa akar dari fenomena ini adalah benak kekerasan manusia.
1. Tindakan Manusia sebagai Respons terhadap Masalah Eksternal
Setiap individu memiliki metode atau cara yang unik untuk memahami dan merespon berbagai masalah yang ada di luar dirinya. Cara seseorang merespon masalah ini pada dasarnya ditentukan oleh proses mental atau pemikiran mereka. Ketika proses mental ini terpola dalam keadaan kekerasan, individu tersebut cenderung merespon tantangan atau masalah yang dihadapi dengan tindakan kekerasan.
2. Globalisasi Benak Kekerasan
Pola pikiran kekerasan yang awalnya dimiliki oleh sekelompok kecil individu kini telah mengalami globalisasi. Salah satu faktor kunci yang berkontribusi terhadap globalisasi ini adalah perkembangan dan penyebaran teknologi media dan komunikasi modern. Teknologi ini memungkinkan untuk penyebaran informasi tentang peledakan bom sebagai metode teror dengan berbagai cara dan gaya.
3. Pengaruh Media dan Teknologi Komunikasi Molern
Cara-cara penyampaian informasi menggunakan teknologi media dan komunikasi modern ini menambah kemampuan dan frekuensi untuk menjalankan pesan atau kesan teror ke benak manusia. Dengan bantuan media sosial dan platform digital lainnya, frekuensi dan intensitas pesan-pesan ini semakin meningkat, menghasilkan peningkatan kesadaran dan penyebaran pemikiran teroristik.
Umumnya, dapat disimpulkan bahwa perkembangan teknologi media dan komunikasi modern telah memungkinkan penyebaran benak kekerasan manusia. Dalam konteks ini, benak kekerasan merujuk kepada propensi individu untuk merespon tantangan atau masalah yang dihadapi dengan tindakan kekerasan, sering kali dalam bentuk peledakan bom. Selanjutnya, penting untuk mencari solusi efektf dalam menyelesaikan konflik dan tantangan ini untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dari kekerasan dan terorisme.