Alkohol telah menjadi bagian dari budaya manusia selama ribuan tahun dan biasanya dikonsumsi dalam konteks sosial, upacara, atau untuk kesenangan. Meski begitu, ada alasan yang sangat kuat mengapa alkohol dilarang keras dikonsumsi bebas oleh manusia. Berikut beberapa penjelasannya.
Pengaruh Negatif pada Kesehatan
Cara paling jelas dan langsung bahwa alkohol berdampak adalah melalui efek fisik dan psikologis yang buruk. Pada tingkat yang paling ekstrem, konsumsi alkohol yang berlebihan dan jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan permanen pada organ-organ vital seperti otak dan hati. Penyakit hati alkoholik dan sirosis adalah dua contoh hasil potensial dari penyalahgunaan alkohol jangka panjang[1%5E].
Selain itu, konsumsi alkohol dalam kuantitas besar dengan cepat juga dapat menyebabkan keracunan alkohol, yang dapat berakibat fatal. Alkohol juga meningkatkan risiko berbagai jenis kanker, termasuk kanker mulut, tenggorokan, hati, dan payudara.
Mempengaruhi Keputusan dan Prilaku
Untuk alasan yang sama, alkohol juga bermasalah karena ia mempengaruhi kemampuan seseorang untuk membuat keputusan[2%5E]. Alkohol bisa mengaburkan penilaian dan meredam kewaspadaan, yang berarti bahwa orang yang mabuk lebih mungkin mengambil risiko, termasuk kekerasan, perilaku seksual berisiko, dan mengemudi dalam keadaan mabuk.
Menggangu Produktivitas
Konsumsi alkohol yang berlebihan juga menimbulkan dampak negatif dalam hal produktivitas. Menurut Organisasi Buruh Internasional, alkohol dan penyalahgunaan obat-obatan adalah faktor penting dalam 20-25% dari semua kecelakaan kerja di seluruh dunia[3%5E]. Selain itu, kebiasaan minum yang berat juga dapat berkontribusi pada penurunan prestasi kerja dan sekolah dan meningkatkan kemungkinan konflik dengan rekan kerja dan keluarga.
Faktor Adiktif
Alkohol adalah zat yang adiktif. Hal ini berarti bahwa penggunaan yang terus menerus dan berkelanjutan dapat menyebabkan ketergantungan yang parah yang bisa sangat sulit untuk diobati[4%5E]. Penghentian minum alkohol mendadak pada orang yang tergantung dapat mengakibatkan gejala penarikan yang berat, termasuk kejang dan delirium tremens, yang dapat berakibat fatal.
Penutup
Penting untuk diingat bahwa dampak alkohol sangat bervariasi antara individu dan budaya. Beberapa orang mungkin dapat menikmati alkohol secara moderat dan bertanggung jawab tanpa dampak negatif yang signifikan, sementara yang lain mungkin rentan terhadap dampak buruk dan adiktif. Oleh karena itu, meski dilarang keras dikonsumsi bebas, pengaturan dan pembatasan sangat diperlukan dalam mengkonsumsi alkohol.
Sources:
- NIH: Alcohol’s Effects on the Body
- NIH: Alcohol and Judgment
- ILO: Alcohol and Work
- NIH: Alcoholism