Partai Komunis Indonesia (PKI) merupakan salah satu partai politik di Indonesia yang beridelogi komunis pada abad yang lalu. Sejarah mencatat berbagai peristiwa terkait PKI, dan paling penting adalah peristiwa G30S/PKI pada tahun 1965. Hal tersebut kerap menjadi latar belakang munculnya tuntutan serta seruan dari berbagai elemen masyarakat untuk pembubaran PKI.
Sejarah Singkat PKI
PKI didirikan pada tahun 1920 dan dalam beberapa dekade pertamanya, partai ini menjadi subjek dari penindasan pemerintah belanda dan Jepang. Namun, pasca kemerdekaan Indonesia, PKI mengalami peningkatan anggota yang signifikan. Pada tahun 1960-an, PKI menjadi partai komunis terbesar ketiga di dunia, setelah Uni Soviet dan Tiongkok.
Peristiwa G30S/PKI
Perkembangan PKI yang signifikan ini tidak berlangsung lama. Pada tahun 1965, terjadi peristiwa yang dikenal sebagai G30S/PKI. Pemberontakan ini diklaim sebagai upaya PKI untuk mengambil alih kekuasaan pemerintahan. Pemberontakan ini gagal, tetapi berbagai represi statis dan anti-komunis dilakukan oleh pemerintah, termasuk pembantaian massal anggota dan simpatisan PKI.
Mengapa Muncul Aksi Menuntut Pembubaran PKI?
Masa Lalu yang Kelam
Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, PKI dilihat sebagai simbol dari masa lalu yang kelam. Banyak orang yang masih hidup mengingat kejadian brutal dan pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi selama dan setelah peristiwa G30S/PKI. Karena itu, PKI kerap diasosiasikan dengan kejahatan dan kekerasan.
Khawatir akan Komunisme
Komunisme, ideologi yang dianut PKI, sering kali dilihat dengan kekhawatiran dan ketakutan. Sebagian besar masyarakat Indonesia menganut ideologi pancasila. Komunisme seringkali dilihat bertentangan dengan pancasila, terutama karena ateisme yang dianggap sebagai salah satu prinsip dasar komunisme.
Untuk Menghindari Peristiwa Serupa
Banyak elemen masyarakat menuntut pembubaran PKI untuk mencegah terulangnya peristiwa serupa di masa depan. Bagi mereka, pembubaran PKI menjadi langkah penting untuk mencegah terciptanya kekacauan dan ketidakstabilan politik.
Jadi, jawabannya apa? Alasan di balik banyaknya aksi yang menuntut pembubaran PKI berakar pada kombinasi dari ketidakpercayaan terhadap komunisme, rasa traumatis terhadap sejarah kelam di masa lalu, dan kekhawatiran terhadap potensi destabilisasi politik di masa depan.
