Euglena merupakan mikroorganisme unik yang menggabungkan beberapa karakteristik khusus, tidak hanya dari kerajaan Animalia, tetapi juga dari Plantae. Meskipun klasifikasi Euglena telah menjadi subjek perdebatan di kalangan para ahli biologi, secara umum kesepakatan ilmuwan mengarah pada fakta bahwa Euglena menunjukkan unsur-unsur penting dari kedua domain kehidupan ini.
Faktanya, Euglena dimasukkan dalam kelompok organisme yang dikenal sebagai protista. Protista adalah kelas organisme yang, berbeda dengan hewan, tumbuhan, dan jamur, tidak cukup ‘spesialis’ dalam karakteristik biologi mereka, artinya mereka menunjukkan beberapa ciri dari berbagai kerajaan.
Dalam konteks Euglena, ciri yang paling mencolok dan penting yang dimiliki oleh Plantae adalah kemampuannya untuk melakukan fotosintesis. Euglena dilengkapi dengan kloroplas, yaitu struktur sel yang berisi klorofil, pigmen hijau yang bertanggung jawab atas penangkapan energi cahaya dan konversinya menjadi energi kimia melalui proses yang dikenal sebagai fotosintesis. Proses ini sangat penting dalam siklus energi dunia, karena sebagian besar energi yang digunakan oleh kehidupan diproduksi melalui fotosintesis.
Sifat ini membuat Euglena unik di antara banyak organisme dan membedakannya dari banyak anggota kerajaan Animalia. Sebagian besar hewan tidak mampu melakukan fotosintesis; mereka memperoleh energi mereka dengan memakan organisme lain, tidak berpengaruh pada cahaya matahari secara langsung. Maka, menempatkan Euglena hanya dalam kerajaan Animalia tanpa mempertimbangkan kualitas fotosintesisnya yang menyerupai Plantae akan menjadi pengurangan dari kompleksitas biologisnya.
Jadi, kesimpulannya, Euglena kurang cocok jika hanya dimasukkan ke Animalia karena Euglena juga memiliki ciri yang dimiliki oleh Plantae, khususnya kemampuan untuk melakukan fotosintesis. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut dan klasifikasi yang lebih hati-hati diperlukan untuk memahami sepenuhnya organisasi taksonomi Euglena dan protista lainnya dalam kerangka kerja biologi modern.