Permukiman kumuh kerap ditemukan di daerah perkotaan. Banyak faktor yang mempengaruhi terbentuknya permukiman kumuh, salah satunya adalah urbanisasi yang berlangsung dengan cepat. Dalam artikel ini, kita akan membahas mengapa urbanisasi yang berlangsung deras menjadi penyebab utama terjadinya permukiman kumuh.
Urbanisasi: Pengertian dan Dampaknya
Sebelum masuk lebih dalam, kita perlu memahami apa itu urbanisasi. Urbanisasi adalah proses perpindahan penduduk dari daerah pedesaan ke daerah perkotaan dengan tujuan mencari pekerjaan lebih baik, pendidikan yang berkualitas, ataupun fasilitas kesehatan yang lebih memadai. Namun, jika berlangsung secara cepat dan tidak terkontrol, urbanisasi bisa berdampak negatif, termasuk terciptanya permukiman kumuh.
Hubungan Antara Urbanisasi dan Permukiman Kumuh
Permukiman kumuh biasanya terbentuk karena tingginya jumlah penduduk dari perantau yang menduduki suatu area perkotaan, sementara infrastruktur dan layanan publik yang tersedia tidak mampu menampung berbagai kebutuhan tersebut. Berikut beberapa alasan kenapa urbanisasi yang berlangsung deras bisa menjadi penyebab utama terjadinya permukiman kumuh:
1. Ketidakseimbangan Antar Daerah
Urbanisasi deras biasanya terjadi ketika ada ketidakseimbangan antara fasilitas dan peluang ekonomi antara daerah asal (pedesaan) dan daerah tujuan (perkotaan). Akibatnya, banyak warga desa yang berbondong-bondong pindah ke kota. Namun, ketersediaan pemukiman yang memadai di kota tidak sebanding dengan jumlah penduduk baru yang datang. Hal ini berpotensi menyebabkan terbentuknya permukiman kumuh.
2. Ketidakmampuan Pemerintah Memberikan Fasilitas yang Memadai
Derasnya urbanisasi juga berpotensi melebihi kemampuan pemerintah dalam menyediakan fasilitas publik seperti pemukiman, sanitasi, dan akses air bersih. Akibatnya, banyak orang yang terpaksa menetap di lingkungan yang kurang layak, yang kemudian berkembang menjadi permukiman kumuh.
3. Faktor Ekonomi
Banyak pendatang baru di kota datang dengan kondisi ekonomi yang kurang. Ketika tidak mampu untuk memperoleh tempat tinggal yang layak, mereka terpaksa menyewa atau menghuni tempat-tempat yang kurang memadai, seperti pinggir rel kereta, bantaran sungai, atau lahan-lahan kosong lainnya yang akhirnya berubah menjadi permukiman kumuh.
Penutup
Dengan demikian, urbanisasi yang berlangsung deras menjadi penyebab utama terjadinya permukiman kumuh. Solusi untuk ini bukan hanya soal peningkatan infrastruktur saja, namun juga perlu peningkatan kualitas hidup di daerah asal para migran. Dengan begitu, urbanisasi bisa terjadi secara seimbang dan terkontrol, sehingga permukiman kumuh bisa diminimalisir.