Ketimpangan sosial adalah fenomena yang umum di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Penyimpangan ini merujuk pada perbedaan yang signifikan dalam keberuntungan, kekayaan, akses terhadap sumber daya, dan pengaruh antara individu atau kelompok dalam masyarakat. Kondisi ini kerap menjadi indikator masalah sosial yang serius. Ada beberapa alasan mengapa ketimpangan sosial dapat digolongkan sebagai masalah sosial.
Kesenjangan Perekonomian dan Keterbatasan Akses
Kesenjangan ekonomi yang besar antara kelompok masyarakat bisa merusak keharmonisan dan mendorong perpecahan sosial. Kelompok yang lebih miskin atau kurang berpengaruh sering kali tidak memiliki akses yang sama terhadap sumber daya penting seperti pendidikan, perumahan, dan layanan kesehatan sebagaimana yang dimiliki oleh kelompok yang lebih kaya atau berpengaruh. Keterbatasan akses ini dapat mengakibatkan persaingan yang tidak sehat, frustrasi, dan konflik sosial.
Praktek Eksklusi dan Diskriminasi
Ketimpangan sosial bisa mendorong praktik-praktik eksklusi dan diskriminasi. Ketidaksetaraan ini bisa menjadi alasan bagi kelompok yang memiliki kekuasaan atau sumber daya lebih untuk mengesampingkan atau mendiskriminasi kelompok yang lebih lemah. Situasi ini bisa memperburuk perpecahan dalam masyarakat dan mengakibatkan tekanan sosial.
Implikasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Ketimpangan sosial juga bisa mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara. Ketika sebagian besar kekayaan dan sumber daya terkonsentrasi pada segelintir orang atau kelompok, ini akan mengurangi peluang ekonomi bagi individu atau kelompok lain. Ini mengakibatkan rendahnya produktivitas dan pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat.
Pengaruh terhadap Kestabilan Politik
Pada tingkat yang lebih besar, ketimpangan sosial yang ekstrim dapat mengancam kestabilan politik suatu negara. Ketidakpuasan dan frustrasi akibat ketidaksetaraan dapat menciptakan ketegangan dan konflik sosial. Dalam beberapa kasus, hal ini bisa memicu pemberontakan atau perang sipil.
Singkatnya, ketimpangan sosial menjadi masalah sosial karena efek domino yang timbul dari perbedaan yang besar dan signifikan antara beberapa kelompok dalam suatu masyarakat. Hal ini dapat menciptakan konflik, merusak pertumbuhan ekonomi, dan mendorong praktek eksklusi dan diskriminasi. Jadi, penyelesaian terhadap ketimpangan sosial menjadi hal yang penting dan seharusnya menjadi PRIORITAS utama dalam agenda setiap pemerintahan.