Diskusi

Mengapa Kita Sebaiknya Tidak Berbicara Saat Makan dan Minum: Apa Hubungannya dengan Pernapasan?

×

Mengapa Kita Sebaiknya Tidak Berbicara Saat Makan dan Minum: Apa Hubungannya dengan Pernapasan?

Sebarkan artikel ini

Pepatah lama sering mengingatkan kita untuk tidak berbicara saat makan atau minum. Namun, apakah kita pernah mempertanyakan alasan di balik saran ini, dan bagaimana hal itu terkait dengan sistem pernapasan kita? Artikel ini akan membahas dua pertanyaan tersebut dan membantu kita memahami pentingnya menjaga kebiasaan makan yang sehat.

Mekanisme Tertelan

Untuk memahami alasannya, hal pertama yang perlu kita ketahui adalah bagaimana mekanisme menelan berfungsi. Saat kita menelan makanan atau minuman, ada struktur otot yang disebut epiglotis yang menutup jalan masuk ke trakea kita (saluran pernapasan), sehingga makanan/minuman hanya masuk ke esofagus (saluran pencernaan). Proses ini disebut refleks menelan.

Risiko Tersedak

Jika kita berbicara saat makan atau minum, kita membuka peluang bagi makanan atau minuman untuk secara tidak sengaja masuk ke trakea, alih-alih esofagus. Ketika ini terjadi, tubuh kita secara instinktif akan batuk, mencoba ‘membersihkan’ trakea dengan mengeluarkan apa pun yang masuk. Ini adalah apa yang kita sebut dengan tersedak. Saat ringan, tersedak bisa hanya membuat kita batuk-batuk. Namun dalam kasus yang lebih serius, dapat menyebabkan asfiksia, kondisi berbahaya dimana oksigen tidak dapat mencapai paru-paru.

Dampak terhadap Sistem Pernapasan

Selain risiko tersedak, berbicara saat makan atau minum juga dapat mempengaruhi sistem pernapasan kita. Menelan dan bernapas adalah dua proses yang dibagi oleh jalan yang sama: tenggorokan kita. Untuk menghindari makanan masuk ke jalan napas, tubuh kita rutin menahan napas sejenak saat menelan. Jika kita berbicara saat makan atau minum, siklus napas ini bisa terganggu, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi efisiensi pernapasan kita.

Kesimpulan

Jadi, refleksi intuitif kita untuk tidak berbicara saat makan dan minum berakar erat bukan hanya pada tata krama makan, namun lebih jauh lagi, hal tersebut terkait dengan mekanisme vital tubuh kita serta sistem pernapasan. Tanpa ragu, saran ini berfungsi sebagai sebuah pengingat bahwa menjaga keseimbangan antara mencerna makanan dan bernapas adalah hal yang penting untuk kesehatan kita.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *