Pertempuran Surabaya yang terjadi pada 10 November 1945 adalah pertempuran paling besar dan berdarah dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia pasca proklamasi. Petempuran ini adalah demonstrasi besar-besaran dari keinginan rakyat Indonesia untuk meraih dan mempertahankan kemerdekaannya. Ada beberapa alasan mengapa Pertempuran Surabaya dianggap sebagai pertempuran terbesar pasca proklamasi kemerdekaan.
Pengorbanan Rakyat
Di Surabaya, pejuang kemerdekaan Indonesia bertempur mati-matian melawan pasukan sekutu dan NICA (Nederlandsch Indië Civil Administratie) yang lebih modern dan dilengkapi dengan persenjataan canggih. Banyak pejuangan pahlawan nasional seperti Bung Tomo yang mengobarkan semangat juang masyarakat dengan pidato-pidatonya yang membangkitkan semangat nasionalisme.
Skala Pertempuran
Pertempuran Surabaya adalah pertempuran terbesar yang terjadi pasca proklamasi dengan melibatkan puluhan ribu pejuang dari berbagai latar belakang; masyarakat biasa, pemuda, hingga militer. Pertempuran tersebut berlangsung selama tiga minggu, dari 27 Oktober hingga 20 November 1945, seluruh kota Surabaya berubah menjadi medan perang.
Pengaruhnya Terhadap Perjuangan Kemerdekaan
Pertempuran ini meninggalkan kesan dan pengaruh yang besar terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia. Semangat pengorbanan dan keberanian pejuang Surabaya membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia serius dalam mempertahankan kemerdekaannya. Pertempuran ini juga menjadi titik balik dalam politik luar negeri, mempengaruhi cara komunitas internasional melihat dan merespons perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, Pertempuran Surabaya menjadi penting dan dikenal sebagai pertempuran pasca proklamasi terbesar karena adanya pengorbanan besar dari rakyat, skala pertempuran yang luas, dan dampaknya terhadap perjuangan kemerdekaan. Pertempuran ini adalah simbol dari tekad bangsa Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan yang baru saja mereka proklamasikan.
