Budaya

Mengapa Sumber Lisan Memiliki Keterbatasan Dibandingkan Sumber Tertulis?

×

Mengapa Sumber Lisan Memiliki Keterbatasan Dibandingkan Sumber Tertulis?

Sebarkan artikel ini

Sejak manusia mulai mencatat sejarah, ada dua cara utama yang telah digunakan: sumber lisan dan sumber tertulis. Meski kedua metode ini memiliki nilai dan manfaatnya masing-masing, seringkali ada keterbatasan pada sumber lisan yang tidak ditemui pada sumber tertulis. Ini bukan berarti bahwa sumber lisan tidak bernilai atau tidak akurat, tetapi penting untuk memahami sejauh mana dan mengapa mereka mungkin memiliki batasan.

Rentan Terhadap Pelupa dan Distorsi

Salah satu keterbatasan utama sumber lisan dibandingkan dengan sumber tertulis adalah bahwa mereka rentan terhadap pelupa dan distorsi. Anggota masyarakat yang berbagi cerita atau pengetahuan melalui kata-kata biasanya menceritakan kembali dari memori, dan memori manusia bisa dengan mudah lupa atau distorsi. Selain itu, saat informasi ditransmisikan dari orang ke orang melalui kata-kata, ada potensi untuk kesalahpahaman atau penafsiran yang keliru yang dapat merusak akurasi informasi.

Ketidakpastian Cek Fakta

Pada sumber lisan, pemeriksaan fakta atau verifikasi informasi lebih sulit dibandingkan dengan sumber tertulis. Tidak ada “bukti fisik” yang dapat diperiksa ulang atau diselidiki lebih lanjut. Ini berarti bahwa informasi yang disampaikan melalui sumber lisan bisa lebih mudah dipertanyakan atau disangsikan.

Tidak Tahan Lama

Sumber lisan juga memiliki batasan dalam hal keberlangsungan. Ketika sumber informasi ada dalam bentuk tertulis, mereka bisa bertahan lebih lama dan mudah disimpan, dibandingkan dengan sumber lisan yang bisa hilang begitu saja.

Potensi Hilangnya Konteks

Sumber tertulis, terutama dokumen-dokumen resmi atau publikasi, biasanya menjamin uniformitas dan lengkapnya informasi. Di sisi lain, sumber lisan cenderung sangat tergantung pada konteks, nada suara, bahasa tubuh, dan faktor-faktor lain yang mungkin tidak sepenuhnya dipahami atau disampaikan.

Walau demikian, sumber lisan tetap memiliki peran penting, terutama dalam memahami budaya, tradisi dan sejarah suatu masyarakat. Namun, penting untuk memahami keterbatasannya dan menjadi kritis terhadap informasi yang diperoleh melalui metode ini.

Ingatlah selalu bahwa informasi, terlepas dari bagaimana ia diperoleh, harus divisualisasikan dalam konteks yang lebih luas dan diperiksa keakuratannya. Hanya dengan demikian, pengetahuan yang akurat dan berharga dapat diperoleh.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *