Unsur transisi periode keempat meliputi elemen seperti skandium, titanium, vanadium, kromium, mangan, besi, kobalt, nikel, tembaga dan seng. Anehnya, elemen-elemen ini memiliki properti unik yang memungkinkan mereka untuk membentuk senyawa kompleks. Lalu, mengapa hal ini bisa terjadi? Pertanyaan tersebut merujuk kepada lansekap spesifik dalam dunia kimia yang sangat mempengaruhi hal tersebut.
Konfigurasi Elektron
Unsur transisi memiliki konfigurasi elektron khas yang terletak di subkelopak d. Mereka memiliki elektron dalam subkelopak d yang dapat digunakan untuk membentuk ikatan kimia. Seringkali, subkelopak ini tidak terisi penuh sehingga memungkinkan elektron menambah atau melepaskan elektron dengan lebih mudah. Ini adalah salah satu alasan utama mengapa unsur-unsur transisi dapat membentuk senyawa kompleks.
Kelenturan Oksidasi
Unsur transisi menunjukkan berbagai tingkat oksidasi, yang berarti mereka bisa kehilangan atau mendapatkan jumlah elektron yang berbeda. Ini memungkinkan mereka untuk berinteraksi dengan banyak spesies kimia yang berbeda, yang memungkinkan mereka untuk membentuk berbagai senyawa kompleks.
Ion Tetravalen dan Hexavalen
Banyak dari unsur-unsur transisi periode keempat bisa menjadi ion tetravalen atau hexavalen. Hal ini berarti kalau mereka dapat membentuk empat atau enam ikatan secara bersamaan. Kemampuan untuk membentuk banyak ikatan ini memungkinkan mereka untuk mengkoordinasikan dengan berbagai ligan, yang memungkinkan mereka untuk membentuk senyawa kompleks.
Keterlibatan Orbital d
Orbital d unsur transisi berperan penting dalam membentuk senyawa kompleks. Orbital d dapat hibridisasi dengan orbital s dan p, menciptakan orbital hibrid yang memiliki energi yang cocok dengan ligan. Oleh karena itu, mereka dapat membentuk ikatan kovalen dengan ligan, menghasilkan senyawa kompleks.
Secara keseluruhan, unsur transisi periode keempat dapat membentuk senyawa kompleks berkat konfigurasi elektron mereka yang unik, variasi tingkat oksidasi, potensi mereka menjadi ion tetravalen atau hexavalen, dan keterlibatan orbital d dalam pembentukan ikatan. Semua faktor ini berkolaborasi untuk menciptakan landasan bagi pembentukan senyawa kompleks.