Dalam penulisan artikel, teks atau kutipan sama dengan yang ditanyakan di soal uraian di atas, biasanya merujuk ke dua bagian utama: pengantar atau kesimpulan. Bagaimana kita menentukannya, tergantung pada konteks keseluruhan dari teks tersebut. Bahkan tanpa konteks yang jelas, kita akan coba membahas kedua kemungkinan tersebut.
Kutipan Sebagai Pengantar
Dalam konteks penulisan artikel, kutipan teks tersebut dapat berfungsi sebagai pengantar atau pembuka. Sebagai pengantar, teks tersebut memberikan gambaran awal kepada pembaca tentang apa yang akan dibahas dalam artikel. Dalam hal ini, kutipan tersebut diarahkan untuk merangsang rasa penasaran dan empati pembaca tentang peristiwa tragis yang belum ditentukan secara spesifik. Bahkan demikian, ditulis dengan tujuan untuk mempersiapkan pembaca tentang diskusi mendalam yang akan datang mengenai peristiwa tersebut.
Kutipan Sebagai Kesimpulan
Di sisi lain, kutipan tersebut bisa juga digunakan sebagai bagian penutup atau kesimpulan. Sebagai kesimpulan, kalimat ini merangkum atau mengingatkan kembali kepada pembaca tentang tragedi besar tersebut dan harapan agar tidak terjadi lagi di masa depan. Kesimpulan biasanya berfungsi untuk menutup artikel dengan memperkuat pesan yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca.
Sekarang, tanpa konteks yang lebih lengkap, kita tidak bisa yakin apakah kutipan ini merupakan bagian pengantar atau bagian kesimpulan dari teks yang lebih panjang. Tetapi perhatikan bahwa di kedua keadaan, kutipan tersebut berfungsi sebagai pendorong emosi pembaca dan pemikiran mendalam tentang peristiwa yang juga tidak diuraikan lebih jauh ini.
Kesimpulan
Tentu butuh lebih banyak informasi untuk dapat menentukan dengan pasti bagian mana kutipan teks ini berasal. Namun, baik sebagai pengantar maupun kesimpulan, kutipan tersebut memiliki tujuan yang kuat untuk menarik perhatian pembaca, membangkitkan empati dan mempersiapkan mereka untuk mendiskusikan atau merenungkan suatu peristiwa tragis.