Perubahan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses evolusi kebudayaan. Konsep kebudayaan sendiri memiliki cakupan yang luas, melibatkan berbagai aspek seperti nilai-nilai, norma-norma, keyakinan, tradisi, dan sebagainya. Oleh karena itu, setiap perubahan yang terjadi tentu akan memiliki dampak signifikan terhadap elemen-elemen tersebut. Namun, tidak semua perubahan itu mengakibatkan transformasi dalam kebudayaan, ada beberapa pengecualian yang dapat kita telusuri.
Pengecualian dalam Fenomena
Pengecualian berdasarkan Konteks Budaya
Perubahan kebudayaan dapat dilihat sebagai pengecualian jika konteks budaya tidak mendukung transformasi tersebut. Misalnya, bila teknologi modern diperkenalkan dalam masyarakat yang berpegang teguh pada tradisi, ada potensi bahwa inovasi tersebut ditolak atau tidak digunakan secara optimal. Maka perubahan teknologi tersebut menjadi pengecualian yang tidak menghasilkan transformasi budaya.
Persistensi Nilai-nilai Budaya
Meskipun terjadi perubahan, ada nilai-nilai dan keyakinan penting dalam suatu budaya yang tetap bertahan dan tidak terpengaruh. Nilai-nilai ini biasanya memiliki akar yang kuat dan merupakan bagian integral dari identitas masyarakat tersebut. Misalnya, perubahan politik atau ekonomi mungkin tidak berdampak pada nilai-nilai ini meskipun perubahan tersebut bersifat besar dan signifikan.
Pengecualian Berdasarkan Bentuk Eksklusivitas Kebudayaan
Ada perubahan yang hanya mempengaruhi sekelompok kecil dalam masyarakat dan bukan menjadi perubahan yang umum. Dalam kasus seperti ini, perubahan tersebut menjadi pengecualian dan bukan norma. Sebagai contoh, perubahan gaya hidup mungkin hanya terjadi di kalangan elit dan tidak merambah ke masyarakat luas.
Penutup
Transformasi kebudayaan pasca perubahan tidak selalu terjadi sebagai pengecualian, perubahan masih dapat diserap dan diadopsi oleh kebudayaan lokal tanpa mengubah inti dari kebudayaan tersebut. Keunikan ini menunjukkan betapa fleksibel dan tangguhnya budaya dalam menyikapi angin perubahan.