Diskusi

Menurut Bikhu Parekh, Multikultural adalah Kesepakatan yang Telah Dibuat oleh Masyarakat yang Didasari Atas Rasa Persatuan Dengan Mengesampingkan Perbedaan, Seperti Perbedaan Agama, Politik, Budaya, Etnis dan Perbedaan Yang Lainnya. Namun di Indonesia Tidak Jarang Terjadi Permasalahan Mengenai Keberagaman.

×

Menurut Bikhu Parekh, Multikultural adalah Kesepakatan yang Telah Dibuat oleh Masyarakat yang Didasari Atas Rasa Persatuan Dengan Mengesampingkan Perbedaan, Seperti Perbedaan Agama, Politik, Budaya, Etnis dan Perbedaan Yang Lainnya. Namun di Indonesia Tidak Jarang Terjadi Permasalahan Mengenai Keberagaman.

Sebarkan artikel ini

Multikulturalisme adalah konsep yang telah ada sepanjang sejarah manusia. Ini menegaskan betapa pentingnya melestarikan dan merayakan keanekaragaman budaya, ras, etnis, agama, dan pandangan politis dalam satu masyarakat. Menurut seorang teoretikus politik terkemuka, Bikhu Parekh, multikulturalisme adalah suatu kesepakatan atau pakta sosial yang ditegakkan oleh masyarakat berdasarkan rasa persatuan dan kesatuan. Dalam konteks ini, individu dan kelompok diminta untuk melampaui perbedaan mereka dan merangkul berbagai perbedaan tersebut sebagai bagian integral dari komunitas.

Terlepas dari idealisme ini, ditemukan bahwa implementasi multikulturalisme memiliki tantangan tersendiri, terutama di negara-negara seperti Indonesia yang memiliki keragaman yang sangat besar. Indonesia, dengan lebih dari 1.300 suku dan sejumlah agama yang diakui, adalah contoh sempurna dari negara multikultural. Namun, seringkali terjadi permasalahan dalam mewujudkan pola hidup multikultural.

Numerus insiden seperti konflik agama dan etnis, diskriminasi budaya, dan perbedaan politik yang biasa terjadi di Indonesia, menunjukkan bahwa kita perlu memahami dan merespek perbedaan lebih dalam. Sinyal ini memberi tahu kita bahwa penegakan multikulturalisme tidak hanya tentang mengakui adanya keragaman, tetapi juga tentang bagaimana individu dan kelompok diterima dan dihargai dalam komunitas secara menyeluruh.

Meskipun demikian, multikulturalisme masih bisa disebut sebagai ideal yang harus dicapai oleh Indonesia. Tantangan dalam mewujudkan multikulturalisme harus dijadikan pelajaran berharga bagi Indonesia untuk terus memperbaiki diri. Dibutuhkan upaya dari semua elemen masyarakat untuk mengesampingkan perbedaan dan mencapai kesepakatan yang didasari rasa persatuan, sesuai dengan konsep Bikhu Parekh.

Sebagai sebuah masyarakat, kita perlu mempelajari dan menghargai keragaman budaya satu sama lain. Bagaimanapun, perbedaan tersebut adalah bagian dari identitas kita dan melalui pemahaman yang lebih baik dan komunikasi yang efektif, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan inklusif.

Jadi, jawabannya apa? Mewujudkan multikulturalisme yang ideal adalah suatu perjalanan yang panjang dan berkelanjutan. Ini bukan tentang mengabaikan perbedaan, tetapi tentang merayakan dan memahami mereka. Dan yang paling penting, ada kebutuhan mendesak untuk menciptakan lingkungan yang dimana semua anggota masyarakat dapat merasa diterima dan dihargai, terlepas dari perbedaan mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *