Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia bukanlah sebuah perbincangan yang baru. Sejak proklamasi kemerdekaan, Pancasila telah menjadi batu pijakan dan landasan dalam berbagai tindakan dan kebijakan yang diambil. Bung Hatta, sebagai salah satu arsitek berdirinya bangsa Indonesia, memiliki pandangan yang tajam tentang pentingnya pemaknaan dan penerapannya.
Pancasila, kata yang dalam Bahasa Sanskerta berarti lima asas, merupakan ciri khas dan identitas nasional Indonesia. Menurut Hatta, lima asas ini mengandung makna dalam bagi bangsa dan negara: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Ideologi Pancasila harus dipahami dan diimplikasikan dalam setiap tindakan dan kebijakan. Pemaknaan yang tepat dan penerapan yang konsisten adalah kunci untuk menjaga keutuhan dan kestabilan negara.
Tetapi apakah sesungguhnya pemaknaan dan penerapan Pancasila menurut Hatta?
Hatta menjelaskan bahwa pemaknaan Pancasila seharusnya tidak sekedar pemahaman teoretis, tetapi lebih kepada pemahaman aplikatif. Pemaknaan Pancasila seharusnya memiliki dimensi praktis dalam tataran individu, masyarakat, dan pemerintah. Pancasila harus selalu hidup dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.
Sementara penerapan Pancasila seharusnya menembus semua aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, dari politik, hukum, sosial, ekonomi, hingga budaya. Menurut Hatta, untuk mencapai hal ini, pendidikan Pancasila yang baik dan benar sangat penting untuk dilakukan.
Menurut Hatta, Pancasila harus dijadikan sebagai panduan hidup bersama dan digunakan sebagai dasar dalam merumuskan kebijakan negara. Pancasila harus diterapkan secara konsisten dan konsekuen dalam setiap peraturan dan kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Dengan kata lain, nilai-nilai Pancasila harus diinkarnasikan dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.
Seiring dengan perkembangan zaman dan tantangan yang semakin kompleks, pemaknaan dan penerapan Pancasila perlu terus disosialisasikan dan dikawal oleh semua pihak, bukan hanya pemerintah, namun juga oleh masyarakat kita sendiri. Pancasila bukan hanya menjadi ideologi negara semata, tetapi juga menjadi tata nilai masyarakat Indonesia.
Jadi, jawabannya apa?
Jawabannya ialah pemaknaan Pancasila haruslah bersifat aplikatif dan komprehensif, sementara penerapannya harus konsisten dan konsekuen. Seperti apa yang disampaikan oleh Hatta, Pancasila adalah lima asas yang menjadi dasar dan ideologi negara, dan oleh karena itu, harus diamalkan sebagai jalan hidup bangsa Indonesia.