Berbicara mengenai peradaban manusia, beragam peristiwa penting yang menjadi tonggak sejarah seringkali disusun dan didasarkan pada penemuan teknologi atau perubahan cara hidup yang signifikan. Masa praaksara, sebuah era sejarah yang disusun sebelum adanya sistem tulisan, merupakan salah satu periode yang penuh dengan misteri dan penemuan, termasuk di Indonesia.
Sejarah secara tradisional dibagi menjadi tiga dasar pembabakan waktu, yaitu zaman batu, zaman logam dan zaman perunggu. Ini pada umumnya berdasarkan perkembangan peralatan dan teknologi yang digunakan.
Zaman Batu
Zaman batu terbagi menjadi tiga periode: paleolitik (zaman batu tua), mesolitik (zaman batu pertengahan), dan neolitik (zaman batu muda). Zaman batu tua ditandai dengan kemampuan manusia untuk membuat alat sederhana seperti kapak genggam dari batu-batu besar. Penduduk zaman ini umumnya berkelana dan berpindah sebagai pemburu dan pengumpul. Di zaman batu muda, manusia mulai bercocok tanam dan bertempat tinggal.
Zaman Logam
Pada zaman logam, manusia mulai membuat alat-alat yang lebih maju menggunakan logam seperti tembaga, emas dan perak, serta mengembangkan pertanian dan teknologi berkaitan. Perkembangan alat dan teknologi pencaharian hidup pada zaman ini berpengaruh besar terhadap perkembangan sosial, ekonomi, dan politik.
Zaman Perunggu
Zaman perunggu ditandai dengan penemuan campuran tembaga dan timah yang membentuk perunggu, sebuah material yang lebih keras dan kuat dari logam sebelumnya. Perunggu digunakan untuk berbagai alat dan senjata.
Pembabakan masa praaksara di Indonesia meliputi ketiga zaman ini, masing-masing menunjukkan perkembangan peralatan dan pendekatan yang berbeda. Namun, perlu diingat bahwa peralatan ini hanyalah satu bagian dari cerita. Mereka memberi kita petunjuk, tetapi tidak sepenuhnya menjelaskan bagaimana kehidupan sehari-hari, pemikiran, dan kepercayaan orang-orang pada masa itu.
Jadi, jawabannya apa? Menurut peralatan yang digunakannya, pembabakan masa praaksara di Indonesia adalah zaman batu, logam, dan perunggu. Namun, ada banyak lagi aspek lain sejarah praaksara yang tidak bisa dijelaskan hanya dengan peralatan dan teknologi saja.