Menurut teori Gujarat, Islam pertama kali masuk ke Indonesia melalui pedagang-pedagang Muslim asal Gujarat. Namun, pertanyaan yang kerap muncul adalah, kapan waktu tepatnya Islam mulai berpengaruh di wilayah Indonesia?
Sejarah Islam di Indonesia tidak bisa dipisahkan dari lalu lintas perdagangan yang ada di masa lalu, khususnya perdagangan antara India dan Indonesia. Gujarat yang berada di wilayah barat India, memegang peranan penting sebagai salah satu pusat perdagangan utama yang memiliki hubungan dagang yang kuat dengan berbagai wilayah di Nusantara.
Masuknya Islam ke Indonesia
Para sejarawan menyarankan bahwa ekspansi Islam ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia, kemungkinan besar dimulai sekitar abad ke-7 dan ke-8 Masehi. Namun, pengaruh signifikan agama ini baru mulai dirasakan sekitar abad ke-12 hingga abad ke-13, ketika kerajaan-kerajaan di Nusantara mulai berkonversi ke agama Islam.
Meski demikian, teori Gujarat sendiri menunjukkan bahwa pengaruh kuat Islam di Indonesia dimulai sekitar abad ke-11. Itu sebanding dengan periode zaman kuno (abad ke-5 hingga abad ke-15) Gujarat, ketika perdagangan maritim di wilayah itu mencapai puncaknya dan berdampak luas hingga ke Nusantara.
Pengaruh Pedagang Gujarat
Pedagang-pedagang dari Gujarat tidak hanya memainkan peran dalam memperkenalkan Islam ke Nusantara, tetapi mereka juga mendirikan perkumpulan dan pelabuhan di berbagai wilayah termasuk Aceh, Sumatera dan Jawa. Perkembangan Islam di Indonesia berkat peran pedagang Gujarat ini sering kali ditandai dengan pembangunan masjid dan pesantren di berbagai wilayah.
Pada abad ke-15 dan ke-16, Islam telah menjadi agama dominan di banyak bagian Nusantara, berkat upaya dawah dan perdagangan yang dilakukan oleh pedagang Muslim, khususnya dari Gujarat.
Kesimpulan
Menurut teori Gujarat, Islam mulai berpengaruh di Indonesia sejak abad ke-11, dibawa oleh para pedagang dari Gujarat yang pada waktu itu, Gujarat berada dalam zaman keemasannya dalam perdagangan maritim. Tentu saja, perkembangan Islam di Nusantara tidak terbatas hanya di tangan pedagang Gujarat, tetapi mereka memainkan peranan yang signifikan dalam sejarah penyebaran Islam di Indonesia.
