Sekolah

Menurut Teori Ketergantungan, Keterbelakangan Negara-Negara Dunia Ketiga Disebabkan oleh Hubungan Apa?

×

Menurut Teori Ketergantungan, Keterbelakangan Negara-Negara Dunia Ketiga Disebabkan oleh Hubungan Apa?

Sebarkan artikel ini

Teori Ketergantungan adalah pendekatan yang dirancang untuk memahami hubungan antara negara-negara maju dan negara-negara berkembang yang bisa menimbulkan ketidakseimbangan dan ketergantungan. Menurut teori ini, keterbelakangan negara-negara dunia ketiga dipengaruhi oleh hubungan ekonomi, politik, dan budaya yang tidak setara dengan negara-negara maju.

Hubungan Ekonomi

Dalam konteks ekonomi, negara-negara dunia ketiga seringkali menjadi eksportir bahan baku dan produk komoditi. Mengacu pada teori, pola semacam ini menciptakan ketergantungan karena menjadikan negara-negara ini rentan terhadap fluktuasi harga komoditas dan cicilan utang luar negeri. Selain itu, uang yang diperoleh dari ekspor terlalu sedikit untuk digunakan dalam pembangunan negara, mengakibatkan stagnasi ekonomi.

Hubungan Politik

Teori ketergantungan menjelaskan bagaimana hubungan politik antara negara-negara dunia ketiga dan negara-negara maju juga mempengaruhi keterbelakangan. Negara-negara dunia ketiga sering menjadi sasaran intervensi politik dan militer oleh negara-negara maju, baik langsung maupun tidak langsung. Dalam beberapa kasus, negara-negara dunia ketiga dipaksa untuk menerima kondisi politik dan ekonomi yang merugikan demi mendapatkan bantuan atau investasi.

Hubungan Budaya

Teori ketergantungan juga menyoroti bagaimana hubungan budaya mempengaruhi dinamika dunia ketiga dan dunia pertama. Diklaim bahwa penyebaran budaya dan nilai-nilai Barat telah merusak tradisi lokal dan identitas budaya di negara-negara dunia ketiga, menciptakan kondisi di mana masyarakat menerima dominasi budaya asing dan menjadi tergantung pada sistem dan gaya hidup Barat.

Memahami teori ketergantungan dan implikasinya terhadap keterbelakangan di negara-negara dunia ketiga sangat penting dalam diskusi tentang ketidaksetaraan global. Meskipun teori ini telah banyak dikritik, tetap saja, ia menyajikan pandangan penting tentang bagaimana hubungan yang tidak seimbang dapat menimbulkan keterbelakangan dan bagaimana perubahan positif dapat dicapai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *