Wajib belajar 12 tahun adalah salah satu program yang diluncurkan oleh pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Program ini pada dasarnya membentuk jalur pendidikan yang harus dituntut oleh setiap warga negara yang berada dalam usia semestinya. Jalur yang dimaksud dalam konteks ini adalah jalur formal, jalur nonformal, dan jalur informal.
Jalur Formal
Jalur formal merujuk pada pendidikan dari tingkat TK, SD/MI, SMP/MTs, SMK/MA, hingga pendidikan tinggi dasariah di Indonesia. Dengan tambahan dua tahun wajib belajar ini, siswa mendapatkan waktu lebih banyak untuk dipersiapkan menjadi lulusan yang berkompeten dan berkualitas. Hal ini juga memungkinkan proses pembelajaran lebih mendalam dalam berbagai materi pelajaran.
Jalur Nonformal
Jalur nonformal mencakup pendidikan di luar sekolah formal, seperti paket A, B, dan C, kursus, pelatihan, serta pendidikan kecakapan hidup. Program wajib belajar 12 tahun ditujukan juga untuk meningkatkan akses dan kualitas jalur pendidikan ini, dengan memberikan lebih banyak waktu dan sumber daya, sehingga peserta didik dapat mencapai hasil optimal.
Jalur Informal
Jalur informal meliputi pendidikan keluarga dan lingkungan. Dalam konteks ini, menjalankan wajib belajar 12 tahun berarti memanfaatkan setiap kesempatan belajar yang ada dalam kehidupan sehari-hari untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Hal ini mencakup kegiatan belajar di rumah, mengikuti aktivitas komunitas, hingga belajar di tempat kerja.
Sejauh ini, pelaksanaan wajib belajar 12 tahun telah berkontribusi terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Mengingat pentingnya akses terhadap pendidikan berkualitas bagi setiap individu, upaya terus dilakukan untuk meningkatkan efektivitas program ini di semua jalur pendidikan. Sementara tantangan pasti ada, namun dengan kerjasama dan dedikasi dari semua pihak, peningkatan kualitas pendidikan dapat dicapai.
