Budaya

Menyerahkan Segalanya kepada Allah Setelah Berusaha dengan Sungguh-Sungguh Dinamakan Apa?

×

Menyerahkan Segalanya kepada Allah Setelah Berusaha dengan Sungguh-Sungguh Dinamakan Apa?

Sebarkan artikel ini

Menyerahkan segalanya kepada Allah setelah berusaha dengan sungguh-sungguh adalah konsep kunci dalam agama Islam, yang sering disebut dengan istilah “Tawakal”. Menurut ajaran Islam, setiap individu berhak atas hasil usahanya, tetapi hasilnya tak sepenuhnya berada dalam kendali manusia. Setelah berusaha sebaik mungkin, selanjutnya adalah menyerahkan hasil dan konsekuensi dari upaya tersebut ke tangan Allah. Inilah esensi dari Tawakal.

Arti Tawakal

Tawakal berasal dari kata ‘wakala’ yang berarti mempercayakan. Dalam konteks ini, mempercayakan berarti melepaskan kontrol atas hasil dari perbuatan sendiri kepada Allah, Maha Pemilik segala sesuatu. Walaupun demikian, Tawakal bukan berarti menyerah atau pasif pada takdir, namun dalam meraih segala ikhtiar tapi pada akhirnya menyerahkan kepada Allah.

Bagaimana Melakukan Tawakal?

Tawakal menjadi bagian penting dalam aktivitas manusia sehari-hari. Misalnya, saat seorang petani menanam benih, ia berusaha mati-matian untuk mempersiapkan lahan, memilih benih, menyiraminya, dan merawatnya. Setelah melakukan semua ini, petani itu tidak bisa menjamin bahwa panennya akan sukses. Sang petani kemudian berdo’a dan menyerahkan hasilnya kepada Allah, ini adalah contoh dari Tawakal.

Begitu juga saat seseorang berusaha keras untuk mempersiapkan ujian, bekerja, atau aktivitas lainnya. Sekuat apapun manusia berusaha, hasil akhirnya tetap akan ditentukan oleh Allah. Oleh karena itu, setelah berusaha dengan sungguh-sungguh, sebaiknya manusia menyerahkan hasilnya kepada Allah dan berharap yang terbaik, itulah Tawakal.

Manfaat Tawakal

Menyerahkan segalanya kepada Allah setelah berusaha dengan sungguh-sungguh, atau Tawakal, memiliki banyak manfaat. Pertama, Tawakal membantu individu untuk lebih tenang dan tidak terlalu khawatir tentang hasil dari upayanya. Hal ini karena ia memahami bahwa semua hasil akhir ada dalam kendali Allah.

Kedua, Tawakal juga membantu seseorang untuk tidak menjadi sombong atau tinggi hati ketika berhasil, dan tidak merasa terlalu down atau putus asa saat mengalami kegagalan. Melalui Tawakal, seseorang diajarkan untuk selalu bersyukur dan menerima dengan ikhlas apa yang telah ditentukan oleh Allah.

Akhirnya, Tawakal menjauhkan seseorang dari kemunafikan dan sifat meremehkan usaha orang lain. Seorang yang memiliki Tawakal akan selalu merasakan rasa hormat terhadap usaha orang lain dan tidak merasa dirinya lebih superior.

Dengan semangat berusaha dan menyerahkannya kepada Allah, seseorang dapat meraih kedamaian dalam hidupnya. Menyadari bahwa kita telah berusaha semaksimal mungkin dan bahwa hasil usaha kita ada di tangan Allah, adalah bentuk Tawakal yang membawa ketenangan dan keikhlasan dalam hidup.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *