Sekolah

Merasa Paling Benar dan Tidak Mau Terlihat Terkalahkan Serta Senang Menyepelekan Orang Lain

×

Merasa Paling Benar dan Tidak Mau Terlihat Terkalahkan Serta Senang Menyepelekan Orang Lain

Sebarkan artikel ini

Di tengah globalisasi dan interkoneksi tersebar luas yang disediakan oleh era digital saat ini, berbagi pendapat dan pandangan telah menjadi semakin mudah dan cepat. Namun, hal itu seringkali bertepatan dengan adanya pola perilaku tertentu yang membuat suasana menjadi kurang menyenangkan hingga membahayakan, salah satunya ialah sikap merasa paling benar, tidak mau terlihat terkalahkan, serta senang menyepelekan orang lain.

Pertama, sikap merasa paling benar seringkali berpotensi menghambat diskusi yang sehat dan konstruktif. Sikap semacam ini sering kali membatasi kemampuan seseorang untuk menerima dan memahami pandangan lain dan cenderung menutup akses terhadap informasi atau pengetahuan baru yang berpotensi memperkaya perspektif mereka.

Sikap kedua adalah tidak mau terlihat terkalahkan. Orang seringkali membuat tragedi dari kekalahan, melihatnya sebagai kerugian yang mengerikan yang merendahkan harkat dan martabatnya. Mengakui kesalahan bukan berarti merendahkan diri, tetapi justru menunjukkan karakter dan kapasitas belajar. Mengakui bahwa Anda tidak selalu benar membuka peluang untuk pertumbuhan dan pengetahuan baru.

Terakhir, mencemooh atau menyepelekan orang lain adalah tindakan yang tidak hanya merugikan orang yang disindir, tetapi juga merugikan pelakunya. Menyepelekan orang lain sering kali memberikan pandangan palsu tentang superioritas, namun pada kenyataannya, hal ini menunjukkan ketidakmampuan seseorang untuk menghargai dan mengakui keberagaman dan keunikan individu lain.

Dalam rangka menciptakan ruangan yang sehat, inklusif, dan konstruktif untuk bertukar pikiran, penting bagi kita semua untuk menghindari pola perilaku semacam ini. Menghargai pandangan orang lain, bersedia belajar dan menerima koreksi, serta menghargai hak dan martabat orang lain adalah bagian penting dari membangun masyarakat yang saling menghargai dan mendukung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *