Model komunikasi paling sederhana yang mengasumsikan bahwa setiap rangsangan akan dibalas dengan tanggapan, dan hal ini dapat bersifat timbal balik, sering disebut sebagai model komunikasi “Rangsangan-Tanggapan” atau “Stimulus-Response”. Dalam model ini, komunikasi terjadi dengan adanya rangsangan atau pesan dari pengirim yang kemudian diterima oleh penerima, menimbulkan tanggapan atau umpan balik. Model komunikasi “Stimulus-Response” ini dapat ditemukan dalam berbagai bentuk komunikasi, mulai dari komunikasi manusia hingga komunikasi antar organisme lainnya.
Kelebihan dan kekurangan model komunikasi ini bila dibandingkan dengan model-model komunikasi lainnya akan diuraikan sebagai berikut:
Kelebihan Model Komunikasi Rangsangan-Tanggapan
- Sederhana dan Mudah Dipahami: Model komunikasi ini sangat sederhana dan mudah dipahami, sehingga sangat cocok digunakan sebagai dasar untuk memahami konsep komunikasi. Model ini menjelaskan komunikasi dalam bentuk interaksi langsung antara pengirim dan penerima, tanpa melibatkan banyak faktor eksternal atau konteks yang rumit.
- Aplikasi Universal: Model komunikasi ini dapat diterapkan pada berbagai jenis komunikasi, baik antar manusia, komunikasi antar hewan, atau bahkan komunikasi antar mesin. Hal ini membantu memahami prinsip dasar komunikasi secara universal dalam berbagai konteks.
- Mudah untuk Mengidentifikasi Kegagalan Komunikasi: Dalam model ini, komunikasi dianggap berhasil jika tanggapan yang diberikan sesuai dengan rangsangan yang dikirim. Oleh karena itu, sangat mudah untuk mengidentifikasi area di mana komunikasi gagal atau kurang efektif.