Dalam dunia pendidikan dan pembelajaran, pengurutan atau sequencing merujuk pada metode dimana materi dipresentasikan kepada siswa. Metode-metode ini mempengaruhi efektivitas dan efisiensi pembelajaran. Pentingnya pengurutan materi dalam pendidikan dan pembelajaran adalah untuk memfasilitasi siswa dalam memahami topik atau konsep, serta memaksimalkan kinerja dan hasil pembelajaran mereka. Dalam konteks ini, ada empat metode utama pengurutan dalam penyusunan ATP (Anatomi dan Teknik Pelayanan) yang bisa dipilih, yaitu: ‘pengurutan deduktif’, ‘pengurutan hierarki’, ‘pengurutan prosedural’, dan ‘scaffolding’.
Pengurutan Deduktif
Pengurutan deduktif mengacu pada metode pengajaran yang memulai dengan konsep umum dan bergerak menuju detail spesifik. Dalam pendekatan ini, pengajar memberikan kerangka kerja besar atau “general principles” terlebih dahulu, dan selanjutnya menjelaskan sub-topik atau detail lebih lanjut. Manfaat pendekatan ini adalah membantu siswa memahami struktur atau kerangka kerja konsep secara utuh terlebih dahulu, sehingga mereka dapat menghargai bagaimana detail lebih kecil mempengaruhi gambaran besar.
Pengurutan Hierarki
Pengurutan hierarki adalah metode pengurutan yang mempertimbangkan pertanyaan penelitian dan struktur topik yang ada. Dalam hierarki ini, topik dan sub-topik diurutkan berdasarkan pentingnya relatif satu sama lain. Dengan kata lain, topik utama dan poin penting akan dibahas terlebih dahulu, diikuti oleh detail yang kurang penting atau lebih spesifik. Metode ini membantu siswa memahami bagaimana setiap bagian konsep berfungsi dan berinteraksi dalam satu sistem atau struktur.
Pengurutan Prosedural
Pengurutan prosedural merujuk pada metode pembelajaran berbasis tahapan tertentu yang harus diikuti dalam urutan yang sama untuk mencapai hasil yang diinginkan. Metode ini terutama berfokus pada penerapan praktek dan sering digunakan dalam menunjukkan proses atau langkah-langkah dalam penyelesaian masalah. Metode ini membantu siswa memahami urutan proses dan cara mencapai tujuan tertentu.
Scaffolding
Tidak seperti metode-metode pengurutan lainnya, scaffolding bukan hanya tentang bagaimana materi disampaikan, tetapi juga cara mendukung siswa dalam proses pembelajaran. Istilah scaffolding berasal dari analogi konstruksi, dimana struktur sementara didirikan untuk mendukung proses konstruksi sampai struktur tersebut cukup kuat untuk berdiri sendiri. Dalam pendidikan, scaffolding mengacu pada dukungan yang diberikan kepada siswa selama proses pembelajaran, yang secara bertahap dikurangi seiring mereka menjadi lebih independen dalam pembelajaran mereka. Ini melibatkan pemberian petunjuk, prompts, dan umpan balik kepada siswa dalam proses pembelajaran.
Dengan menggunakan keempat metode pengurutan ini, proses pembelajaran bisa menjadi lebih efektif dan efisien. Dengan kata lain, inilah cara kita memaksimalkan standar performa dan mengurangi bantuan atau scaffolding berdasarkan kebutuhan siswa.
Jadi, jawabannya apa?