Ilmu

Meyakini Keesaan Allah dalam Perbuatan-Perbuatan yang Hanya Dapat Dilakukan oleh Allah

×

Meyakini Keesaan Allah dalam Perbuatan-Perbuatan yang Hanya Dapat Dilakukan oleh Allah

Sebarkan artikel ini

Meyakini keesaan Allah atau tawheed dalam satu aspek adalah mempercayai bahwa hanya Allah yang memiliki hak mutlak dalam mencipta dan mengatur seluruh alam semesta serta isinya. Termasuk di dalamnya, memberikan rezeki, memberikan manfaat, menolak mudharat dan sebagainya. Hal ini merupakan sebuah prinsip dasar dalam ajaran Islam yang dikenal sebagai “Tawheed Rububiyyah” atau Pembenaran Keesaan Allah dalam hal Kedaulatan-Nya.

Pengertian Tawheed Rububiyyah

Tawheed Rububiyyah berasal dari kata “Rabb” yang berarti Tuhan, Pemelihara, Pemberi rezeki, dan Penguasa. Oleh karena itu, Tawheed Rububiyyah adalah meyakini bahwa hanya Allah lah yang memiliki hak sebagai Pencipta, Penguasa, dan Pemberi rezeki kepada semua makhluk-Nya. Hal ini tentunya merupakan kekhususan bagi Allah semata, tidak ada makhluk lain yang memiliki kemampuan serupa

Dalam konteks ini, kita dapat melihat bahwa hanya Allah yang mampu menciptakan dan mengatur seluruh alam semesta beserta isinya. Allah memberi rezeki kepada setiap makhluk-Nya, menentukan apa yang bermanfaat dan apa yang berbahaya bagi mereka, serta memiliki kekuasaan penuh atas hidup dan mati.

Contoh Penerapan Tawheed Rububiyyah

Pemahaman ini penting bagi seorang muslim dalam melakukan ibadah dan memandu cara hidupnya. Sebagai contoh, dalam mencari rezeki, seorang muslim dianjurkan untuk berusaha sekuat tenaga, namun pada akhirnya dia percaya bahwa hanya Allah yang bisa memberikan rezeki tersebut.

Demikian pula dalam meminta manfaat atau menolak mudharat, seorang muslim tentunya melakukan sejumlah upaya – misalnya dengan menjaga pola makan sehat, berolahraga, dan lainnya. Namun pada akhirnya, ia meyakini bahwa hanya Allah yang memiliki kontrol penuh atas apa yang bermanfaat dan apa yang merugikan baginya.

Akhir Kata

Menjamin keesaan Allah dalam segala perbuatan-Nya termasuk mencipta dan mengatur alam semesta dan sebagainya, adalah pokok ajaran dalam agama Islam. Mengesampingkan keyakinan ini berarti merusak paham tawheed, di mana meyakini adanya kuasa atau kekuatan lain selain Allah sama dengan musyrik atau serikat kepada Allah. Oleh karena itu, prinsip ini perlu senantiasa diperhatikan dan dijaga oleh setiap muslim.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *