Mobilitas sosial merujuk pada perpindahan individu atau kelompok dalam struktur sosial dari sebuah masyarakat. Hal ini mencakup perubahan status sosial—baik secara vertikal (menanjak atau menurun dalam hirarki sosial) maupun secara horizontal (perpindahan lintas bidang tanpa perubahan tingkat hirarki). Jadi, mobilitas sosial adalah proses dinamis yang menggambarkan bagaimana masyarakat berubah dan berkembang sepanjang waktu.
Ada beberapa teori dan pemikiran dari berbagai tokoh sosiologi tentang konsep mobilitas sosial. Berikut ini beberapa di antaranya:
1. Menurut Pitirim Sorokin
Pitirim Sorokin, seorang sosiolog Rusia-Amerika, dalam bukunya “Social Mobility”, menjelaskan bahwa mobilitas sosial adalah suatu perpindahan individu atau kelompok dari suatu posisi ke posisi lain dalam hierarki sosial.
2. Menurut Kingsley Davis dan Wilbert E. Moore
Kingsley Davis dan Wilbert E. Moore, dalam Functional Theory of Stratification, menjelaskan bahwa mobilitas sosial merupakan mekanisme penyeimbangan dalam struktur sosial. Setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk naik atau turun dalam status sosial berdasarkan kemampuan individu tersebut.
3. Menurut Talcott Parsons
Talcott Parsons, seorang teoritisi fungsionalis struktural Amerika, memandang mobilitas sosial sebagai bagian penting dari sistem sosial yang memungkinkan peran-peran penting diisi oleh individu yang paling cakap dan mampu, sehingga bisa menunjang kestabilan sistem sosial.
4. Menurut Ralph Linton
Ralph Linton, seorang antropolog Amerika, menyatakan bahwa mobilitas sosial adalah perpindahan status dari satu individu ke individu lainnya.
Jadi, berdasarkan definisi-definisi di atas, kita dapat mengetahui bahwa pengertian mobilitas sosial dapat beragam tergantung padanya perspektif atau teori yang digunakan untuk memahaminya. Itulah sebabnya pertanyaan tentang siapa yang mengemukakan definisi mobilitas sosial dalam pertanyaan di atas, tetap menjadi sebuah variabel terbuka, tetapi bisa saja salah satu dari para tokoh yang disebutkan di atas.