Model stimulus-respons merupakan konsep penting dalam bidang psikologi dan pendidikan. Konsep ini didasarkan pada teori bahwa perilaku dapat dipengaruhi dengan cara memberikan rangsangan (stimulus) dan menunggu tanggapan (respons). Di dalam lapangan pengajaran dan pembelajaran, model ini digunakan sebagai strategi untuk membentuk dan mengatur perilaku siswa.
Zacharis dan Bender dalam Konteks Stimulus-Respons
Dr. Nicholas Z. Zacharis dan Dr. Glenn W. Bender adalah ahli teori belajar yang berkontribusi banyak terhadap pengembangan model stimulus-respons. Secara khusus, mereka berfokus pada aplikasi model ini dalam pengajaran dan pembelajaran. Zacharis dan Bender berpendapat bahwa pengajaran dapat ditingkatkan dengan memahami dan menggunakan hubungan antara stimulus dan respons dalam mengatur dan membentuk perilaku siswa.
Konsep Stimulus dan Respons Menurut Zacharis dan Bender
Zacharis dan Bender menjelaskan bahwa stimulus adalah suatu rangsangan atau informasi yang diberikan kepada siswa, sedangkan respons adalah reaksi atau tindakan yang dihasilkan oleh siswa sebagai akibat dari stimulus tersebut. Dalam konteks pengajaran, stimulus dapat berupa pertanyaan, instruksi, atau materi yang disajikan oleh guru. Respons, di sisi lain, bisa berupa jawaban siswa terhadap pertanyaan, perilaku yang ditunjukkan setelah mendengar instruksi, atau pemahaman terhadap materi yang disajikan.
Model stimulus-respons ini menekankan pada keterkaitan langsung antara apa yang diberikan guru (stimulus) dan apa yang dihasilkan oleh siswa (respons). Dengan kata lain, perilaku siswa bisa dibentuk dan diarahkan melalui penggunaan stimulus yang tepat.
Aplikasi Model Stimulus-Respons dalam Pengajaran
Menurut Zacharis dan Bender, model stimulus-respons dapat digunakan dalam pengajaran dengan mengatur stimulus dan respons dalam suatu jenjang atau urutan belajar yang sistematis. Misalnya, guru dapat memulai dengan memberikan stimulus sederhana, kemudian mencatat respons siswa. Kemudian, berdasarkan respons tersebut, guru dapat menyesuaikan stimulus berikutnya untuk memandu siswa menuju tujuan belajar yang diinginkan.
Selain itu, Zacharis dan Bender juga menekankan pentingnya pemberian umpan balik (feedback) dalam proses ini. Umpan balik membantu siswa memahami apakah respons mereka sudah tepat atau belum, serta apa yang perlu mereka lakukan untuk memperbaiki respons tersebut.
Kesimpulan
Model stimulus-respons yang dikemukakan oleh Zacharis dan Bender menawarkan pandangan bermanfaat tentang bagaimana perilaku siswa dapat dibentuk dan diarahkan melalui penggunaan stimulus yang efektif. Dengan pemahaman ini, guru dapat mendesain dan melaksanakan pengajaran yang lebih efektif, sekaligus membantu siswa mencapai tujuan belajar mereka.