Monosodium Glutamat
Monosodium Glutamat (MSG) merupakan penyedap rasa yang paling umum digunakan di seluruh dunia. Diperkenalkan di Jepang pada awal abad ke-20 oleh biokimia Kikunae Ikeda, MSG merangsang papila rasa pada lidah yang mengidentifikasi rasa “umami”, rasa gurih yang memberikan kedalaman dan kepuasan pada makanan.
MSG ditemukan secara alami dalam berbagai makanan seperti tomat, keju parmesan, dan daging. Namun, dalam industri makanan, sering kali diproduksi dalam bentuk kristal putih halus yang mirip dengan garam. Tujuan MSG dalam makanan adalah untuk meningkatkan dan memperkaya rasa, membuat makanan lebih ‘lezat’ dan ‘menyenangkan’.
Meskipun MSG telah dikritik karena dikaitkan dengan berbagai gangguan kesehatan seperti sakit kepala dan reaksi alergi, penelitian ilmiah umumnya menyimpulkan bahwa MSG merupakan bahan makanan yang aman. Tentunya, seperti banyak bahan makanan lainnya, MSG harus dikonsumsi dalam jumlah yang wajar.
Natrium Siklamat
Sementara itu, Natrium Siklamat adalah pemanis buatan yang sering digunakan dalam industri makanan dan minuman. Telah digunakan sejak tahun 1950-an, Natrium Siklamat 30-50 kali lebih manis daripada gula pasir, menjadikannya sebagai alternatif yang populer bagi gula.
Keberadaan Natrium Siklamat dalam makanan dan minuman bertujuan untuk memberikan rasa manis, tanpa menambah kalori. Satu nilai tambah lainnya adalah Natrium Siklamat tidak mempengaruhi tingkat gula darah, jadi pilihan yang tepat untuk mereka yang memiliki diabetes atau yang sedang melakukan diet rendah gula.
Namun, seperti MSG, Natrium Siklamat telah mengundang kontroversi. Pada tahun 1969, FDA (Food and Drug Administration) Amerika Serikat melarang penggunaannya setelah penelitian menunjukkan bahwa siklamat bisa menyebabkan kanker pada tikus. Namun, berbagai penelitian lain sejak itu telah ‘membantah’ tautan tersebut dan Natrium Siklamat telah disetujui untuk penggunaan dalam banyak pasar global, termasuk Uni Eropa.
Kesimpulannya, baik MSG dan Natrium Siklamat masing-masing berfungsi sebagai penyedap dan pemanis dalam makanan dan minuman. Meski telah mengundang kontroversi terkait dampaknya terhadap kesehatan, penelitian ilmiah umumnya setuju bahwa kedua bahan tersebut aman untuk dikonsumsi dalam jumlah yang wajar. Mereka memberikan karakteristik rasa penting yang membuat makanan dan minuman kita lebih menarik.
