Perjumpaan dengan individu-individu besar dalam kisah sejarah seperti Marco Polo dan Syekh Ismail dari Mekah merupakan suatu kehormatan dan tanda kehidupan yang sangat penting. Tokoh yang dirujuk di sini, yang aslinya bernama Meurah Silu, adalah Sultan Malik al Saleh.
Mengapa Meurah Silu Menjadi Penting?
Dalam sejarah Aceh, Meurah Silu termasuk salah satu tokoh penting. Dia adalah pejuang dan pemimpin hebat dalam sejarah Aceh. Sebelum menjadi Sultan, Meurah Silu adalah seorang pemimpin yang sangat disegani dan dihormati oleh rakyatnya. Dia memainkan peran penting dalam perjuangan Aceh di masa lalu, terutama selama konflik dan invasi yang terjadi.
Pertemuannya dengan Syekh Ismail
Meurah Silu memeluk Islam berkat pertemuannya dengan Syekh Ismail dari Mekah. Syekh Ismail merupakan seorang ulama besar dari Mekah yang berperan memberikan pemahaman baru dalam hidup Meurah Silu tentang ajaran Islam.
Transformasi Meurah Silu menjadi pemeluk Islam dimulai saat pertemuan tersebut. Di bawah pengajaran dan bimbingan Syekh Ismail, Meurah Silu tidak hanya memeluk Islam tetapi juga menjadi penganut yang taat. Agama baru ini membentuk pemikiran dan ideologi politiknya begitu juga cara dia memimpin rakyatnya. Itu adalah titik balik penting bagi Meurah Silu dan sejarah Aceh.
Meurah Silu Menjadi Sultan
Setelah pertemuan dengan Syekh Ismail, Meurah Silu bukan hanya seorang pemimpin biasa lagi, tetapi dia menjadi sultan. Perubahan ini diterima dengan baik oleh rakyatnya. Dia dinobatkan menjadi Sultan Malik al Saleh, sultan pertama yang memerintah kerajaan Samudera Pasai.
Dia bukan hanya pemimpin didalam negeri tetapi juga menjadi figur penting di kancah Internasional. Salah satu kunjungan yang paling menonjol adalah kunjungan langsung dari Marco Polo pada abad ke-13.
Kunjungan Marco Polo
Kunjungan Marco Polo ke Aceh mengungkapkan betapa penting dan berpengaruhnya peran Sultan Malik al Saleh dalam politik dunia pada waktu itu. Pelayaran Marco Polo ke Aceh menandakan pentingnya kerajaan dan peran penting yang dimainkan oleh Sultan.
Berdasarkan narasi tersebut, sangat jelas bahwa tokoh ini adalah Sultan Malik al Saleh, seorang pemimpin yang mampu mengubah sejarah dan merubah Aceh menjadi pusat perdagangan dan politik pada masanya.
Jadi, jawabannya apa? Sultan Malik al Saleh.