Orang Jawa, yang berasal dari pulau Jawa di Indonesia, adalah bagian penting dari masyarakat multikultural di berbagai negara di Amerika Selatan. Ekspatriat Jawa telah beremigrasi ke berbagai bagian dunia sepanjang sejarah. Ada komunitas diaspora yang signifikan di Suriname, negara di Amerika Selatan, yang terletak di pantai timur laut benua itu.
Migrasi besar-besaran orang Jawa ke Suriname bermula pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 ketika kerja kontrak perkebunan menjadi populer selama era kolonial. Suriname pada saat itu, masih berada di bawah pemerintahan Belanda.
Seratus tahun yang lalu, sekitar 33.000 orang Jawa diperklaim meninggalkan tanah airnya untuk hidup dan bekerja di Suriname. Para pekerja Jawa ini direkrut untuk mengisi kebutuhan tenaga kerja di perkebunan yang sebelumnya dikerjakan oleh budak Afrika.
Para imigran Jawa ini merantau dengan membawa budayan dan tradisi mereka, yang masih bertahan sampai hari ini di Suriname. Komponen penting dari masyarakat Suriname adalah budaya Jawa, yang ditunjukkan dalam berbagai cara, mulai dari masakan sampai upacara tradisional.
Dalam hal masakan, makanan Jawa seperti Nasi Goreng, Gado-gado, dan Satay menjadi bagian integral dari kuliner Suriname. Di bidang bahasa juga, Bahasa Jawa dikenali dan dituturkan oleh sebagian masyarakat di Suriname.
Selanjutnya, komunitas Jawa memiliki peran penting dalam politik Suriname. Politisi keturunan Jawa telah berkontribusi dalam pembentukan kebijakan dan peraturan di negara ini.
Jadi, melihat sejarah dan keberlangsungan budaya ini, dapat disimpulkan bahwa negara di Amerika Selatan yang dihuni oleh mayoritas orang Jawa adalah Suriname.
Jadi, jawabannya apa? Berdasarkan fakta dan sejarah, jawabannya adalah Suriname, negara multikultural di Amerika Selatan yang menjadi rumah bagi komunitas Jawa yang besar dan berpengaruh.
