Sejarah bangsa Indonesia adalah kanvas yang luas dan beraneka ragam, mencakup cerita-cerita suku dan kebudayaan berbeda yang berkembang dan berinteraksi dengan satu sama lain selama beribu-ribu tahun. Salah satu aspek kehidupan tradisional yang terpenting dan menarik untuk diperhatikan adalah praktek berhuma yang diterapkan oleh nenek moyang bangsa Indonesia.
Berhuma adalah sistem pertanian berpindah yang dikenal dengan berbagai istilah, seperti ladang berpindah, slash-and-burn, atau swidden. Dalam praktik berhuma, sebuah komunitas akan membersihkan sebidang tanah dengan cara membakar vegetasi asli, lalu menanam tanaman pada abu yang tertinggal sesuai dengan siklus pertanian tertentu.
Ketika tanah tersebut telah ‘lelah’ dan tidak lagi menghasilkan dengan baik, komunitas tersebut akan pindah ke lahan lain dan memulai siklus tersebut dari awal. Daerah yang semula digunakan untuk bertani kemudian dibiarkan pulih secara alami seiring berjalannya waktu.
Praktek berhuma sebenarnya merupakan sistem yang sangat penting dalam budaya dan kehidupan nenek moyang bangsa Indonesia. Berhuma bukan hanya sekadar cara bertani, tetapi juga merupakan bentuk interaksi dan hubungan mereka dengan alam sekitarnya.
Berhuma bukan hanya cara mereka untuk memenuhi kebutuhan makanan sehari-hari, tetapi juga sarana untuk saling berbagi pengetahuan dan keterampilan antar anggota komunitas. Praktik ini juga mencerminkan nilai-nilai yang mendalam mengenai penggunaan dan pelestarian sumber daya alam.
Namun, dalam perkembangan sejarah bangsa Indonesia, berhuma juga menghadapi sejumlah tantangan dan perubahan. Dengan semakin meningkatnya tekanan untuk intensifikasi pertanian dan alih fungsi lahan, praktik berhuma telah dianggap sebagai penyebab utama deforestasi dan kerusakan lingkungan. Perubahan ini telah menyebabkan munculnya konflik antara kebutuhan untuk menjaga keberlanjutan lingkungan dan kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Namun, pengetahuan dan pengetahuan yang diturunkan dari generasi ke generasi melalui praktik berhuma tetap menjadi bagian yang penting dan tak terpisahkan dari warisan budaya bangsa Indonesia. Menghargai dan memahami praktik ini dapat memberikan kita wawasan yang berharga tentang bagaimana praktek dan tradisi lama dapat memberikan nilai dan makna dalam menghadapi tantangan modern.