Dalam melakukan berbagai aktivitas dalam hidup, manusia sering kali merasa terbatas oleh kemampuan dan sumber daya yang dimiliki. Namun, ada satu frase dari ajaran Islam yang mengingatkan kita bahwa tidak ada hal yang mustahil di dunia ini jika Allah berkehendak. Frase itu adalah “Kun Fayakun”, sebuah ungkapan Arab yang menjadi sangat penting dalam pemahaman kekuasaan Tuhan dalam agama Islam.
Pengertian “Kun Fayakun”
Istilah “Kun Fayakun” berasal dari bahasa Arab, di mana “Kun” berarti “jadi” dan “Fayakun” berarti “dan terjadilah”. Jadi, secara harfiah, ungkapan ini bisa diartikan sebagai “jadi, dan terjadilah”. Ini merujuk pada kehendak Allah dalam menciptakan dan mengendalikan alam semesta. Jika Allah berkehendak sesuatu terjadi, maka itu pasti akan terjadi.
Frase “Kun Fayakun” sendiri diambil dari Al-Qur’an, tepatnya dalam surat Al-Baqarah ayat 117 yang berbunyi: “Pencipta langit dan bumi. Dan apabila Dia berkehendak sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya: “Jadilah!” maka terjadilah ia.” (QS. Al-Baqarah: 117)
Makna di Balik “Kun Fayakun”
Konsep “Kun Fayakun” mengajarkan bahwa Allah adalah sumber segala kejadian dan segala apa yang ada di dunia ini. Allah menciptakan alam semesta hanya dengan berfirman “jadi, dan terjadilah”. Ini menunjukkan kekuasaan dan kemahakuasaan Allah yang tak terbatas, yang bisa mengubah apapun hanya dengan satu firman.
Terlebih dalam konteks kehidupan sehari-hari, “Kun Fayakun” memberikan pesan positif yang sangat kuat. Ini mengingatkan kita bahwa tidak ada yang mustahil jika Allah berkehendak. Jika kita merasa terjebak dalam kesulitan, kita harus ingat bahwa hanya Allah yang memiliki kekuatan untuk mengubah situasi tersebut. Dengan berdoa dan berusaha, kita mengingat bahwa hanya Allah yang bisa mengubah takdir.
Kesimpulan
Dengan memahami arti dan makna di balik “Kun Fayakun”, kita belajar untuk selalu mengandalkan kekuasaan Allah dalam setiap keadaan. Tidak ada yang mustahil di dunia ini jika Allah berkehendak. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu meminta bantuan dari-Nya dan menyerahkan segala urusan kepada-Nya. Sebab, hanya Dia yang memiliki kekuasaan atas segala sesuatu di alam semesta ini.
