Salah satu cara untuk memahami bagaimana kondisi sosial di suatu periode zaman dikaji adalah melalui berbagai penulisan yang dilakukan oleh orang-orang di era tersebut. Hal ini juga berlaku untuk Indonesia pada masa penjajahan Belanda. Beberapa penulis Belanda telah melakukan eksplorasi memahami keadaan sosial di Indonesia selama penjajahan Belanda, bahkan menggunakan perspektif sosiologi.
Pada abad ke 19 dan 20, beberapa penulis dan cendekiawan Belanda telah menempuh pendekatan sosiologis untuk memahami tata sosial dan perubahan dalam masyarakat Indonesia saat masa penjajahan. Mereka menggunakan beragam metode, mulai dari penelitian lapangan hingga analisis dokumenter.
Salah seorang tokoh terkemuka yang menulis tentang keadaan sosial di Indonesia pada masa penjajahan Belanda dengan perspektif sosiologi adalah B.J.O. (Bernardus Johannes Otto) Schrieke. Schrieke adalah seorang etnolog dan antropolog serta sejarawan hukum Belanda yang jumlah karyanya kemudian menjadi salah satu referensi penting dalam studi-studi tentang Indonesia.
Schrieke mencurahkan hampir seluruh hidupnya untuk memahami tatanan sosial masyarakat Indonesia melalui pendekatan sosiologis. Pada tahun 1922, ia berhasil menyelesaikan tesis doktoralnya dengan judul “De Vreemde Oosterling en het Javaansche Dorp” yang berarti “Orang Timur Asing dan Desa Jawa”. Dalam tesis ini, Schrieke mengkaji dinamika sosial di sebuah desa Jawa.
Soal pemerintahan, ekonomi, sosial, budaya dan lain sebagainya, semua telah diliput oleh Schrieke dengan tajam dalam tulisannya. B.J.O. Schrieke bahkan melahirkan teori dualisme dalam masyarakat Jawa, yang membaginya menjadi penduduk desa Jawa yang tradisional dan penduduk kota Jawa yang lebih modern dan terpengaruh oleh budaya Barat.
Walau demikian, perlu dicatat bahwa penulisan seperti ini biasanya memiliki bias sendiri. Meski penulis seperti Schrieke mungkin berusaha seobjektif mungkin, perspektif mereka sebagai orang Belanda – penjajah, dapat mempengaruhi interpretasi dan representasi mereka tentang masyarakat Indonesia.
Maka, sangat penting untuk kita sebagai pembaca juga melakukan kritik atas penulisan semacam ini dan mengambilnya sebagai salah satu dari banyak perspektif dalam memahami keadaan sosial Indonesia pada masa penjajahan.
Jadi, jawabannya apa?
Orang Belanda yang menulis tentang keadaan sosial di Indonesia pada masa penjajahan dengan menggunakan perspektif sosiologi adalah B.J.O. Schrieke. Melalui tulisan dan kajiannya, Schrieke telah memberikan gambaran penting tentang keadaan sosial di Indonesia selama penjajahan, namun dengan pengakuan bahwa pengetahuannya ini tentu membawa perspektif dan bias yang dimilikinya sebagai orang Belanda.