Diskusi

Orang Yang Tidak Cukup Penghasilan untuk Memenuhi Kebutuhan Sehari-hari Disebut Apa?

×

Orang Yang Tidak Cukup Penghasilan untuk Memenuhi Kebutuhan Sehari-hari Disebut Apa?

Sebarkan artikel ini

Seiring perkembangan ekonomi dunia, perbedaan ekonomi antara berbagai lapisan masyarakat menjadi semakin jelas. Salah satu fenomena yang cukup sering terlihat adalah orang yang tidak memiliki cukup penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Fenomena ini tidak hanya terjadi di negara berkembang, tetapi juga di negara maju. Namun, apa sebenarnya istilah yang digunakan untuk menjelaskan kondisi ini?

Istilah Gangguan

Orang-orang yang tidak memiliki cukup penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya biasanya disebut dengan “miskin” atau “hidup di bawah garis kemiskinan”. Menurut Bank Dunia, seseorang dianggap miskin jika pendapatan mereka kurang dari $1.90 per hari. Namun, standar ini dapat berubah-ubah tergantung pada kondisi ekonomi dan hukum setiap negara.

Kategori ini dibagi lebih lanjut menjadi dua bagian, yaitu kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif. Kemiskinan absolut merujuk pada kondisi di mana seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Sementara itu, kemiskinan relatif adalah kondisi di mana seseorang tidak dapat memenuhi standar hidup yang dianggap normal oleh masyarakat mereka.

Faktor yang Menyebabkan Kemiskinan

Terdapat banyak faktor yang berperan dalam membuat seseorang miskin atau tidak memiliki cukup penghasilan. Hal ini dapat berkaitan dengan berbagai faktor, termasuk pekerjaan yang buruk atau tidak adanya pekerjaan, kurangnya pendidikan, dan situasi rumah tangga yang tidak stabil. Faktor lainnya seperti perang, korupsi pemerintah, bencana alam, dan kesehatan yang buruk juga dapat berkontribusi.

Implikasi dan Solusi

Kemiskinan dan penghasilan yang tidak mencukupi memiliki konsekuensi yang luas bagi individu dan masyarakat pada umumnya. Ini dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental, peluang pendidikan, dan kemampuan untuk mencari pekerjaan yang lebih baik. Untuk mengatasi hal ini, dibutuhkan pendekatan multi-faktorial yang mencakup peningkatan akses ke pendidikan yang baik, peluang pekerjaan yang adil, dan layanan kesehatan yang berkualitas.

Selanjutnya, pemerintah dan organisasi non-profit memiliki peran penting dalam mengatasi masalah ini. Hal ini dapat berupa kebijakan yang bertujuan untuk mengurangi ketidaksetaraan, program bantuan langsung, atau inisiatif untuk memberdayakan individu dan komunitas yang lebih kurang mampu.

Dalam hal ini, pemahaman kita tentang siapa yang disebut sebagai orang yang tidak memiliki cukup penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dapat membantu kita menyoroti dan menangani masalah kemiskinan ini secara lebih efektif. Memang, tidak ada jawaban mudah atau solusi instan. Tetapi dengan pemahaman, empati, dan tindakan, kita dapat membuat perbedaan yang positif dalam kehidupan orang-orang yang kurang beruntung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *