Sosial

Pada Akhir Tahun Ke-2 Diperkirakan Akan Diperoleh Terminal Cash Inflow Sebesar Rp10 Juta. Berapakah Average Rate of Return Dari Investasi Tersebut?

×

Pada Akhir Tahun Ke-2 Diperkirakan Akan Diperoleh Terminal Cash Inflow Sebesar Rp10 Juta. Berapakah Average Rate of Return Dari Investasi Tersebut?

Sebarkan artikel ini

Dalam mempertimbangkan investasi apa pun, satu metrik penting yang harus diperhatikan investor adalah Average Rate of Return (ARR). Average Rate of Return adalah metode perhitungan yang digunakan untuk membandingkan keuntungan yang bisa didapat dari investasi yang berbeda. Pada kasus ini, kita akan mencoba menghitung ARR berdasarkan Terminal Cash Inflow yang diperkirakan sebesar Rp10 juta pada akhir tahun ke-2.

Sebelum melanjutkan ke perhitungan, perlu diingat bahwa ARR tidak mempertimbangkan nilai waktu uang. Nilai waktu uang adalah konsep yang mengatakan bahwa uang yang tersedia saat ini lebih bernilai dibandingkan dengan jumlah uang yang sama pada waktu yang akan datang. Selain itu, ARR juga tidak mengakomodasi risiko dan perubahan arus kas di masa depan.

Cara Menghitung Average Rate of Return

Untuk menghitung ARR, kita menggunakan rumus sebagai berikut:

ARR = (Laba bersih per tahun rata-rata / Investasi awal) * 100%

Dalam konteks investasi ini, presuppose bahwa kita tidak memiliki informasi tentang investasi awal. Namun, kita tahu bahwa cash inflow pada akhir tahun ke-2 adalah Rp10 juta. Bagaimanakah kita hitung ARR-nya?

Tanpa mengetahui jumlah investasi awal, kita tidak dapat menghasilkan hasil numerik spesifik. Namun, kita dapat mengekspresikan ARR sebagai fungsi dari investasi awal.

Kesimpulan

Tanpa informasi yang lengkap, spesifikasinya tidak dapat dihasilkan dalam perhitungan ARR. Namun, sebagai panduan umum, semakin tinggi ARR, semakin menguntungkan investasi tersebut.

Perhitungan ARR hanya memberikan gambaran umum tentang potensi return dari investasi. Sebagai investor, selalu penting untuk melakukan penilaian dan analisis yang lebih mendalam sebelum membuat keputusan investasi. Setiap investasi memiliki risiko, dan ARR bukan satu-satunya faktor yang perlu diperhitungkan saat mengevaluasi investasi potensial. Anda harus mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti risiko, kondisi pasar, dan tujuan investasi pribadi Anda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *