Sejarah adanya gerakan nasional di berbagai belahan dunia seringkali diwarnai dengan berbagai perjuangan dan usaha kemerdekaan dari penjajahan. Meski demikian, ada beberapa organisasi yang pada awalnya tidak tampak seperti akan menjadi tonggak perjuangan tersebut, namun perlahan berubah hingga membawa pengaruh besar. Salah satunya adalah Indische Vereniging yang kelak bernama Perhimpunan Indonesia, sebuah organisasi yang berperan kunci dalam perjuangan Indonesia meraih kemerdekaan.
Sejarah dan Latar Belakang Pendirian
Indische Vereniging didirikan pada 14 Mei 1908 di Amsterdam, Belanda, oleh sekelompok pelajar Indonesia yang sedang belajar di sana. Latar belakang pendirian organisasi ini adalah adanya diskriminasi yang dirasakan oleh para pelajar tersebut, baik di asrama maupun di lingkungan pendidikannya. Selain itu, mereka juga tidak puas dengan perlakuan pemerintah kolonial Belanda terhadap bangsa Indonesia.
Gerakan ini awalnya bermula dari sebuah organisasi studi yang dimaksudkan untuk menjadi tempat diskusi dan bertukar pikiran di antara anggotanya. Meski begitu, perkembangan peristiwa memaksa Indische Vereniging untuk berkembang menjadi sebuah aktivitas politik.
Perubahan Menjadi Perhimpunan Indonesia
Perubahan besar terjadi pada tahun 1922, ketika Indische Vereniging berubah namanya menjadi “Perhimpunan Indonesia.” Organisasi ini kemudian menjadi lebih aktif dalam menyuarakan aspirasi kemerdekaan Indonesia di Eropa. Mereka memanfaatkan berbagai cara, seperti mengadakan demonstrasi, mempublikasikan artikel dan pamflet, serta mengadakan pertemuan dengan para pejabat dan politisi Eropa.
Perjuangan Perhimpunan Indonesia tidak berhenti di Eropa saja. Mereka juga mengirimkan utusan dan menerbitkan publikasi di Indonesia untuk membangkitkan kesadaran politik masyarakat Indonesia. Meski menghadapi tekanan dari pemerintah kolonial, mereka tidak menyerah dan terus berjuang hingga akhirnya Indonesia merdeka pada tahun 1945.
Kontribusi Perhimpunan Indonesia
Perhimpunan Indonesia dikenal sebagai organisasi yang berani dan gigih dalam menentang segala bentuk penjajahan. Beberapa tokoh penting yang menjadi anggota organisasi ini antara lain Mohammad Hatta dan Soetan Sjahrir, yang belakangan menjadi pemimpin penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Perhimpunan Indonesia juga menjadi inspirasi dan teladan bagi gerakan-gerakan nasionalis di berbagai negara koloni lainnya. Kebijakan dan strategi perjuangan mereka seringkali diadopsi oleh organisasi-organisasi lain dalam perjuangan mereka sendiri.
Jadi, pada awal berdirinya, Indische Vereniging yang kelak bernama Perhimpunan Indonesia memang didirikan sebagai sebuah organisasi studi. Namun, seiring berjalannya waktu dan perubahan kondisi, organisasi ini bertransformasi menjadi sebuah gerakan politik yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.
Jadi, jawabannya apa? Perhimpunan Indonesia, awalnya dikenal sebagai Indische Vereniging, pada awal berdirinya merupakan sebuah gerakan yang menjadi tonggak dalam perjuangan Indonesia meraih kemerdekaan dari penjajahan kolonial Belanda.