Sekolah

Pada Masa Demokrasi Terpimpin Indonesia Pernah Keluar dari Keanggotaan Dewan Keamanan PBB dengan Alasan…?

×

Pada Masa Demokrasi Terpimpin Indonesia Pernah Keluar dari Keanggotaan Dewan Keamanan PBB dengan Alasan…?

Sebarkan artikel ini

Dalam sejarah politik internasional, ada beberapa insiden di mana negara memilih untuk keluar dari lembaga-lembaga internasional. Ini termasuk Indonesia, yang pada era demokrasi Terpimpin, mengambil langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan memutuskan untuk keluar dari keanggotaan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Keputusan ini dibuat dalam rangka dalam menghadapi berbagai permasalahan yang ada di dunia internasional.

Konteks Sejarah

Indonesia keluar dari PBB pada tanggal 7 Januari 1965 saat era Demokrasi Terpimpin di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno. Keputusan ini merupakan hasil dari percekcokan ideologi yang berkepanjangan dengan negara-negara anggota PBB lainnya, khususnya mereka yang berpihak kepada kekuatan-kekuatan Barat dan neoimperialisme.

Alasan Indonesia Keluar dari PBB

Ada beberapa alasan mengapa Indonesia memutuskan untuk menarik diri sebagai anggota Dewan Keamanan PBB pada saat itu.

Pertama, Indonesia merasa frustrasi dengan cara kerja Dewan Keamanan PBB yang dinilai tidak berpihak kepada negara-negara berkembang, khususnya pada konflik politik yang melibatkan Malaysia (disebut isu Malaysia) yang saat itu baru merdeka dan Indonesia tidak mengakui kedaulatan mereka.

Kedua, Indonesia juga merasa bahwa Dewan Keamanan PBB didominasi oleh kekuatan-kekuatan Barat yang cenderung merugikan negara-negara berkembang.

Ketiga, sebagai bentuk protes terhadap PBB yang Indonesia anggap sebagai “alat boneka” dari kekuatan Barat. Presiden Soekarno melihat PBB telah menjadi instrumen dalam menciptakan dan mempertahankan dominasi neoimperialisme dan kolonialisme dalam dunia internasional.

Presiden Soekarno dengan tegas menyatakan penolakan Indonesia terhadap PBB dalam pidatonya di depan Majelis Umum PBB pada tahun 1964. Ia mengumumkan bahwa Indonesia akan “menggantungkan keanggotaannya” sampai PBB dapat direformasi sehingga dapat benar-benar mewakili kepentingan semua negara anggotanya.

Kesimpulan

Indonesia memang pernah keluar dari keanggotaan PBB, namun hal tersebut merupakan bentuk protes terhadap dominasi kekuatan-kekuatan besar Barat dalam organisasi tersebut dan berpihak kepada negara-negara berkembang. Keputusan tersebut bukanlah keputusan yang diambil dengan enteng, namun merupakan bagian dari tujuan Indonesia untuk menciptakan dunia internasional yang lebih adil dan berimbang. Indonesia kemudian kembali bergabung dengan PBB pada tahun 1966 setelah terjadinya perubahan rezim politik di dalam negeri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *