Budaya

Pada Masa Orde Baru, Soeharto Mengubah Politik Luar Negeri Dari Penuh Konflik Menjadi Konfromi. Salah Satu Langkahnya Adalah…?

×

Pada Masa Orde Baru, Soeharto Mengubah Politik Luar Negeri Dari Penuh Konflik Menjadi Konfromi. Salah Satu Langkahnya Adalah…?

Sebarkan artikel ini

Indonesia, pada masa Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto, mengalami perubahan signifikan dalam arah politik luar negerinya. Mengambil alih kekuasaan setelah period kontroversial di bawah Soekarno, Soeharto mengambil pendekatan yang radikal berbeda. Daripada mendorong konflik dan konfrontasi, ia cenderung mencari konformitas dan kerjasama dalam hubungannya dengan negara-negara lain. Ada beberapa langkah strategis yang diambil oleh Soeharto dalam mewujudkan perubahan ini.

Menormalkan Hubungan dengan Negara Barat

Pendeteksi utama dari politik luar negeri Orde Baru adalah penormalkan hubungan dengan negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat. Soeharto memahami nilai dari memiliki negara-negara kuat sebagai sekutu, dan sebagai hasilnya, dia mencoba menyeimbangkan perspectif anti-Barat dari era Soekarno dengan menjalin hubungan yang lebih erat dengan Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya.

Menghindari Intervensi dalam Konflik Regional dan Global

Selain itu, Soeharto mengadopsi pendekatan non-intervensi dalam konflik regional dan global, selaras dengan prinsip non-blok dan non-alingment, sebuah pergeseran jauh dari pendekatan konfrontatif Soekarno. Ini dilihat di sepanjang periode Soeharto, termasuk ketika Indonesia memilih untuk tidak terlibat dalam Perang Vietnam.

Paradiplomacy

Sebagai bagian dari pendekatan konformitasnya, Soeharto juga memperkenalkan konsep ‘paradiplomacy’—hubungan antara level pemerinta sub-nasional, seperti antara provinsi atau kota—sebagai alternatif dari konflik antara-negara. Ini memungkinkan Indonesia untuk membangun hubungan yang lebih kuat dan lebih kooperatif dengan negara-negara lain.

Mendukung ASEAN

Langkah lain yang diambil Soeharto adalah mendukung dan memperkuat ASEAN, yang menjadi fondasi dari politik luar negeri Indonesia saat ini. Dengan menjadi anggota pendiri dan promotor aktif ASEAN, Soeharto membantu membangun blok regional ini menjadi kekuatan politik yang signifikan.

Politik luar negeri Soeharto yang konformatif telah membantu untuk menstabilkan Indonesia dan menghindari sejumlah konflik yang lebih besar. Hal ini menunjukkan pentingnya pendekatan diplomatik yang bijaksana dalam politik dunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *