Ammonia (NH3) adalah suatu senyawa kimia yang penting dalam berbagai proses industri dan lingkungan. Dalam suatu ruang tertutup, beberapa molekul NH3 dapat terdisosiasi atau pecah menjadi komponennya. Dalam hal ini, kita meninjau suatu kondisi dimana terdapat 1 mol gas NH3 yang telah terdisosiasi sebesar 50%.
Sebelum melanjutkan, marilah kita lihat secara teliti persamaan reaksi disosiasi gas ammonia:
2NH3(g) ? N2(g) + 3H2(g)
Pada reaksi di atas, dua molekul gas ammonia dapat bereaksi membentuk satu molekul nitrogen dan tiga molekul hidrogen.
Jika diberitahu bahwa molekul ammonia sudah terdisosiasi sebesar 50%, berarti setengah mol dari gas ammonia yang ada sudah bereaksi dan berubah menjadi produknya. Oleh karena itu, berdasarkan stoikiometri reaksi, kita dapat mengetahui jumlah mol gas nitrogen dan hidrogen yang dihasilkan.
Guna mempermudah memahami kondisi ini, kita bisa mensimulasikannya dalam bentuk tabel berikut:
Bahan | NH3 | N2 | H2 |
---|---|---|---|
Awal | 1 | 0 | 0 |
Perubahan | -0.5 | +0.5/2 | +(0.5*3)/2 |
Akhir | 0.5 | 0.25 | 0.75 |
Dari tabel tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa pada akhir proses, dalam ruang tersebut terdapat 0,5 mol NH3 yang belum bereaksi, 0,25 mol N2, dan 0,75 mol H2. Oleh karena itu, total mol gas di dalam ruang tersebut adalah 1,5 mol.
Pemahaman ini sangat penting, khususnya dalam kajian termodinamika dan terkait, karena menyiratkan bahwa setiap perubahan konsentrasi atau fraksi mole suatu gas dalam campuran gas akan mempengaruhi sifat-sifat campuran tersebut, termasuk tekanan dan suhu.