Ilmu

Pada saat kapan pemerintah menggunakan kebijakan moneter ekspansif dan kebijakan moneter kontraktif

×

Pada saat kapan pemerintah menggunakan kebijakan moneter ekspansif dan kebijakan moneter kontraktif

Sebarkan artikel ini

Kebijakan moneter merupakan suatu kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah melalui otoritas moneter (di banyak negara, lembaga ini adalah Bank Sentral) untuk mengontrol ketersediaan uang dan tingkat bunga, serta mencapai target ekonomi tertentu seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, dan pengangguran rendah. Dalam upaya mencapai target-target ini, pemerintah dapat menerapkan kebijakan moneter ekspansif atau kebijakan moneter kontraktif.

Kebijakan Moneter Ekspansif

Kebijakan moneter ekspansif adalah suatu kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan uang dalam perekonomian, dengan harapan merangsang pertumbuhan ekonomi dan menurunkan tingkat pengangguran. Berikut adalah beberapa situasi di mana pemerintah biasanya menggunakan kebijakan moneter ekspansif:

  1. Resesi atau perlambatan ekonomi: Ketika perekonomian mengalami penurunan tajam atau resesi, pemerintah mungkin menerapkan kebijakan moneter ekspansif sebagai upaya untuk memulihkan pertumbuhan dan mengurangi pengangguran. Bank sentral akan mengurangi tingkat bunga dan memperluas kredit, yang dapat mengurangi biaya pinjaman bagi perusahaan dan individu, serta membantu meningkatkan investasi dan konsumsi.
  2. Deflasi atau bahaya deflasi: Ketika tingkat harga umum turun atau diperkirakan akan turun, pemerintah mungkin menggunakan kebijakan moneter ekspansif untuk mendorong inflasi dan mencegah terjadinya deflasi yang merugikan. Ini dapat mencakup penurunan tingkat bunga dan pembelian aset secara besar-besaran oleh bank sentral (quantitative easing).
  3. Menjaga stabilitas mata uang: Dalam situasi di mana mata uang domestik terdepresiasi, pemerintah bisa menggunakan kebijakan moneter ekspansif untuk membeli mata uang domestik dan menjual mata uang asing, sehingga meningkatkan permintaan dan mengurangi penawaran mata uang domestik, yang pada akhirnya akan menstabilkan nilai tukar mata uang.

Kebijakan Moneter Kontraktif

Kebijakan moneter kontraktif adalah suatu kebijakan yang bertujuan untuk mengurangi ketersediaan uang dalam perekonomian, untuk mencapai target seperti meredam inflasi atau menjaga stabilitas harga. Berikut adalah beberapa situasi di mana pemerintah biasanya menggunakan kebijakan moneter kontraktif:

  1. Inflasi tinggi atau bahaya inflasi: Pada saat tingkat harga umum meningkat dengan cepat, pemerintah akan menerapkan kebijakan moneter kontraktif untuk mengendalikan inflasi. Bank sentral akan menaikkan tingkat bunga, yang akan meningkatkan biaya pinjaman, dan mengurangi investasi dan konsumsi.
  2. Spekulasi mata uang dan serangan spekulatif: Ketika mata uang domestik terancam oleh spekulan yang ingin mendorong devaluasi, pemerintah dapat menggunakan kebijakan moneter kontraktif untuk menjaga nilai tukar mata uang. Mereka akan meningkatkan tingkat bunga dan memperketat kebijakan pinjaman, sehingga menciptakan permintaan yang lebih besar untuk mata uang domestik.
  3. Mengejutkan gelembung aset: Ketika terdapat gelembung aset atau harga aset meningkat secara tidak wajar, pemerintah bisa menggunakan kebijakan moneter kontraktif untuk mencegah lonjakan harga yang berpotensi membahayakan ekonomi. Mereka akan menaikkan suku bunga dan membatasi kredit untuk mengurangi spekulasi dan pertumbuhan yang tidak sehat.

Jadi, jawabannya apa? Pada dasarnya, pemerintah menggunakan kebijakan moneter ekspansif saat perekonomian mengalami resesi, deflasi, atau ada kebutuhan untuk menjaga stabilitas mata uang, dan kebijakan moneter kontraktif saat menghadapi inflasi tinggi, spekulasi mata uang, atau gelembung aset. Selama mengambil tindakan tersebut, otoritas moneter selalu mempertimbangkan dampak yang mungkin terjadi pada perekonomian secara keseluruhan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *