Saat kita menikmati makanan, tanpa sadar kita seringkali melakukan dua aktivitas sekaligus; makan dan berbicara. Dalam situasi sosial, ini mungkin tampak normal dan bahkan digalakkan sebagai bagian dari interaksi sosial. Namun, terlepas dari betapa menyenangkannya makan sambil berbicara, terkadang kita bisa tersedak. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Ada penjelasan ilmiah di baliknya, dan itu semua berhubungan dengan cara sistem pencernaan dan pernapasan kita bekerja.
Saluran pencernaan dan pernapasan kita memiliki titik awal yang sama, yaitu mulut. Ketika kita makan, makanan memasuki mulut kita dan bergerak menuruni kerongkongan ke lambung. Selama proses ini, kerongkongan harus melewati jalan yang juga dilewati oleh saluran pernapasan kita. Ini dimungkinkan oleh struktur yang disebut epiglotis.
Epiglotis adalah semacam tutup elastis yang terletak di pangkal lidah kita, berfungsi untuk mencegah makanan dan minuman masuk ke dalam saluran pernapasan saat kita menelan. Saat kita menelan, epiglotis menutupi pembukaan ke laring (bagian atas dari saluran pernapasan) dan mendorong makanan atau minuman ke dalam kerongkongan dan menuju ke lambung.
Namun, saat kita berbicara saat makan, proses ini bisa terganggu. Aktivitas berbicara melibatkan penggunaan saluran pernapasan kita, dan saat kita mencoba berbicara dan menelan secara bersamaan, hal ini dapat menyebabkan konflik koordinasi antara kedua proses tersebut. Epiglotis mungkin tidak sempat menutup dengan cepat atau dengan benar, memungkinkan sebagian dari apa yang kita makan atau minum untuk masuk ke saluran pernapasan.
Hal ini memicu refleks batuk kita sebagai upaya untuk mengeluarkan partikel makanan atau minuman yang tidak semestinya ada di saluran pernapasan. Proses inilah yang kita kenal sebagai ‘tersedak’. Jadi, sebenarnya tersedak saat makan dan berbicara adalah mekanisme perlindungan tubuh kita untuk mencegah benda asing masuk ke paru-paru.
Meski biasanya tidak berbahaya, tersedak yang serius bisa berakibat fatal jika makanan atau benda asing masuk ke saluran pernafasan dan menyumbatnya. Untuk itu, disarankan untuk menelan makanan sebelum berbicara dan menghindari makan sambil tertawa atau terlalu cepat.
Jadi, jawabannya apa? Mengapa kita sering tersedak saat makan sambil berbicara? Hal ini terjadi karena adanya konflik koordinasi antara proses menelan dan berbicara, menyebabkan makanan atau minuman yang seharusnya menuju ke kerongkongan malah terarah ke saluran pernapasan. Sobat, berikutnya saat kita makan, baiknya kita fokus pada makanan di piring kita dan berbicara setelah menyelesaikan suapan tersebut. Itulah cara terbaik untuk menikmati makanan dan perbincangan yang enak!