Sekolah

Pada Saat Melakukan Dakwah Secara Sembunyi-Sembunyi, Nabi Muhammad SAW Membuat Base Camp Dakwah, Dengan Memusatkan Dakwahnya Dirumah Seorang Sahabat

×

Pada Saat Melakukan Dakwah Secara Sembunyi-Sembunyi, Nabi Muhammad SAW Membuat Base Camp Dakwah, Dengan Memusatkan Dakwahnya Dirumah Seorang Sahabat

Sebarkan artikel ini

Pada masa-masa awal penyebaran agama Islam, Nabi Muhammad SAW berusaha sekuat tenaga untuk menyebarkan ajaran Tauhid kepada masyarakat Mekah. Beliau melakukannya secara sembunyi-sembunyi karena khawatir akan penolakan dan pemerkosaan dari masyarakat Mekah yang saat itu masih keras berpegang teguh pada kepercayaan politeisme.

Menghadapi tantangan tersebut, Nabi Muhammad SAW memiliki strategi yang bijaksana. Dia membuat “base camp” dakwah, yaitu tempat yang menjadi pusat kegiatan dakwahnya. Dalam hal ini, beliau memusatkan dakwah mereka di rumah seorang sahabat beliau.

Rumah seorang sahabat yang dimaksud adalah rumah Al-Arqam bin Abi Al-Arqam. Al-Arqam bin Abi Al-Arqam adalah salah satu sahabat Nabi yang pertama-tama menerima ajaran Islam. Beliau sangat dekat dengan Nabi dan mendukung sepenuhnya misi dakwah Nabi.

Rumah Al-Arqam sendiri berlokasi dekat bukit Safa, pusat perdagangan di Mekah pada masa itu. Lokasinya yang strategis, dan fakta bahwa Al-Arqam adalah pedagang kaya yang dihormati oleh masyarakat setempat, membuat rumah tersebut menjadi lokasi yang ideal bagi Nabi dan para sahabatnya untuk berkumpul dan merencanakan strategi dakwah.

Rumah Al-Arqam menjadi pusat dakwah Islam selama periode awal penyebaran agama ini di Mekah. Di rumah tersebut, Nabi Muhammad SAW memberikan pelajaran dan nasihat tentang ajaran agama Islam kepada para sahabatnya. Salah satu pelajaran penting yang dikemukakan oleh Nabi di rumah ini adalah tentang ketaatan kepada Allah dan prinsip-prinsip kemanusiaan dalam agama Islam.

Melalui strategi ini, dakwah Islam dapat terus berkembang meski di tengah tekanan dan tantangan dari masyarakat Mekah pada saat itu. Rumah Al-Arqam tidak hanya menjadi simbol keberanian dan ketekunan dalam menghadapi tantangan, tetapi juga menjadi bukti bahwa dakwah adalah usaha yang memerlukan strategi dan perencanaan matang.

Pada akhirnya, gerakan sembunyi-sembunyi ini berhasil menumbuhkan basis umat Islam yang kuat di Mekah, dan mempersiapkan mereka untuk fase dakwah selanjutnya yang lebih terbuka dan luas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *