Ilmu

Pada Saat Menganggur dan Tidak Memiliki Penghasilan, Pak Ahmad Harus Melakukan Pengeluaran Sebesar Rp. 1 Juta Perbulan untuk Membiayai Diri dan Keluarganya. Ketika Telah Bekerja dan Memiliki Penghasilan Sebesar Rp. 5 Juta/Bulan, Jumlah Pengeluaran Pak Ahmad adalah Rp. 4 Juta Perbulannya, Sisanya Sebesar Rp. 1 Juta Ditabung. Dari Data Tersebut, Bentuk Fungsi Konsumsi Pak Ahmad adalah

×

Pada Saat Menganggur dan Tidak Memiliki Penghasilan, Pak Ahmad Harus Melakukan Pengeluaran Sebesar Rp. 1 Juta Perbulan untuk Membiayai Diri dan Keluarganya. Ketika Telah Bekerja dan Memiliki Penghasilan Sebesar Rp. 5 Juta/Bulan, Jumlah Pengeluaran Pak Ahmad adalah Rp. 4 Juta Perbulannya, Sisanya Sebesar Rp. 1 Juta Ditabung. Dari Data Tersebut, Bentuk Fungsi Konsumsi Pak Ahmad adalah

Sebarkan artikel ini

Dalam perekonomian, fungsi konsumsi dapat digambarkan sebagai hubungan antara pengeluaran konsumsi rumah tangga dan pendapatan yang diterima. Dalam konteks ini, kita dapat merumuskan fungsi konsumsi Pak Ahmad berdasarkan pada kebijakan pengeluaran dan pendapatan yang ia terima ketika menganggur dan ketika bekerja.

Ketika tidak bekerja dan tanpa pendapatan, Pak Ahmad masih perlu mengeluarkan Rp. 1 juta setiap bulan untuk membiayai dirinya dan keluarganya. Ini menunjukkan bahwa dia memiliki pengeluaran dasar atau konsumsi autonim, yang merupakan jumlah minimum yang dia butuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya.

Ketika Pak Ahmad mulai bekerja dan memperoleh penghasilan bulanan sebesar Rp. 5 juta, pengeluaran bulanannya meningkat menjadi Rp. 4 juta. Ia kemudian menabung sejumlah Rp. 1 juta, yang adalah sisanya dari penghasilannya. Dari data ini, kita bisa melihat bahwa seiring dengan peningkatan pendapatan, pengeluaran juga naik, namun tidak sebanyak peningkatan pendapatan tersebut.

Dengan demikian, kita bisa membentuk fungsi konsumsi Pak Ahmad sebagai berikut:

C (Y) = Co + cY

di mana:

  • C = Pengeluaran konsumsi
  • Y = Pendapatan
  • Co = Konsumsi autonim, atau pengeluaran dasar Pak Ahmad yang diterapkan ketika ia tidak memiliki pendapatan, yaitu Rp. 1 juta
  • c = proporsi pendapatan yang digunakan untuk konsumsi. Dalam kasus ini, c bisa dihitung dengan mencari perbedaan antara pengeluaran ketika bekerja dan saat tidak bekerja (Rp 4 juta – Rp 1 juta = Rp 3 juta) dibagi dengan pendapatan yang diterima ketika bekerja (Rp 5 juta). Jadi, c = 3/5 = 0.6.

Berdasarkan informasi ini, kita bisa membuat fungsi konsumsi Pak Ahmad sebagai berikut:

C (Y) = 1 juta + 0.6Y

Jadi, jawabannya apa? Fungsi konsumsi Pak Ahmad, yaitu hubungan antara pengeluaran dan pendapatan saat dia bekerja dan saat dia tidak bekerja, dapat dinyatakan sebagai C (Y) = 1 juta + 0.6Y. Ini berarti bahwa pak Ahmad menghabiskan Rp 1 juta plus 60% dari pendapatannya untuk pengeluarannya setiap bulan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *