Kehidupan makhluk di dunia ini pasti memiliki batasnya. Tiap individu akan merasakan sebuah akhir yang disebut kematian. Konsep ini menjadi penegas bahwa kehidupan dunia adalah sementara dan kehidupan di akhirat merupakan suatu kekekalan. Dimensi akan berubah, dari dunia yang fana menuju kehidupan abadi di akhirat.
Ketakaburan dan Kehidupan di Dunia
Penyakit hati yang dibawa oleh banyak individu adalah perasaan takabur; memandang rendah orang lain dan merasa paling tinggi. Takabur memiliki sumber dari lupa bahwa kita adalah makhluk yang akan mati dan menghadap Tuhan. Seringkali, ada yang menganggap kehidupan di dunia ini sebagai tempat yang kekal, padahal itu adalah suatu kesalahan besar.
Sebagai makhluk yang rasional, seharusnya kita paham bahwa kehidupan di dunia ini sementara, memiliki batas, dan akan tergantikan oleh kehidupan yang abadi. Kerakusan terhadap dunia membuat banyak orang melupakan akhirat sebagai tempat kehidupan yang sebenarnya.
Bekal Hidup di Akhirat
Berdasarkan narasi tersebut, bekal hidup di akhirat yang kita butuhkan adalah iman dan amal saleh.
Iman
Iman adalah keyakinan yang kuat pada adanya Tuhan, hari kiamat, dan kehidupan setelah mati. Iman tak hanya sebagai keyakinan, tetapi juga harus ditunjukkan dalam perbuatan dan perkataan, mematuhi segala yang diperintahkan dan menjauhi yang dilarang.
Amal Saleh
Amal saleh mencakup semua kebaikan yang diamalkan berdasarkan kesadaran bahwa itu adalah perintah Tuhan. Amal saleh adalah cerminan dari iman seseorang.
Semakin baik iman dan amal saleh yang kita miliki, maka semakin baik pula tempat kita di akhirat kelak. Kita harus mempersiapkan bekal sebaik-baiknya, karena mati bukanlah akhir dari segalanya, tapi hanya awal dari kehidupan yang sesungguhnya. Jangan sampai kita terlena oleh dunia hingga lupa mempersiapkan bekal untuk akhirat.
Dengan melakukan introspeksi dan memiliki kesadaran yang tinggi akan akhirat, kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik, tidak takabur, tidak serakah, dan selalu berusaha melakukan amal saleh. Kehidupan di dunia ini sejatinya adalah media untuk kita mengumpulkan bekal hidup di akhirat.