Siklus menstruasi adalah proses biologis alami yang terjadi pada wanita dewasa yang berfungsi untuk mempersiapkan tubuh wanita untuk proses kehamilan. Menstruasi pada umumnya terjadi setiap 28-30 hari sekali. Jika dalam suatu siklus pembuahan sel telur oleh sperma (fertilisasi) tidak terjadi, maka tubuh wanita akan mengalami beberapa perubahan dan peristiwa tertentu.
Ovulasi
Pada hari ke 14 hingga 16 siklus menstruasi, folikel menjadi matang dan pecah untuk melepaskan sel telur, yang lalu bergerak ke dalam saluran tuba. Proses pelepasan ini dikenal dengan istilah ovulasi.
Fase ini adalah saat paling subur dalam siklus menstruasi, dan jika terjadi hubungan seksual, peluang terjadinya pembuahan (fertilisasi) menjadi lebih besar.
Fase Luteal
Jika pembuahan tidak terjadi setelah ovulasi, fase selanjutnya adalah fase luteal. Dalam fase ini, folikel yang pecah menjadi korpus luteum, menghasilkan hormon progesteron untuk mempersiapkan dinding rahim untuk penempelan embrio jika terjadi pembuahan.
Menstruasi
Bila fertilisasi tidak terjadi, korpus luteum akan menyusut dan berhenti memproduksi progesteron. Penurunan kadar progesteron ini menyebabkan lapisan dinding rahim, endometrium, mengalami pengelupasan dan keluar melalui vagina sebagai menstruasi.
Kehamilan
Ini adalah satu-satunya peristiwa yang TIDAK akan terjadi jika fertilisasi tidak terjadi. Jika sel telur tidak dibuahi oleh sperma, maka sel telur akan mati dan dikeluarkan bersama endometrium selama menstruasi. Sehingga, kehamilan tidak mungkin terjadi tanpa proses fertilisasi.
Singkatnya, jika fertilisasi tidak terjadi dalam siklus menstruasi, wanita akan mengalami fase ovulasi, fase luteal, dan menstruasi tetapi tidak akan mengalami kehamilan. Pengetahuan tentang proses ini penting untuk pemahaman yang lebih baik tentang kesehatan reproduksi wanita.