Ilmu

Pada sintesis protein dengan urutan basa nitrogen sama antara DNA dan RNA kecuali Timin

×

Pada sintesis protein dengan urutan basa nitrogen sama antara DNA dan RNA kecuali Timin

Sebarkan artikel ini

Proses sintesis protein adalah sebuah prosedur biologis yang sangat penting, dan melibatkan pembacaan urutan basa nitrogen dalam molekul DNA dan RNA. Proses ini terdiri dari dua fase utama, yaitu transkripsi dan translasi, namun urutan basa nitrogen antara DNA dan RNA memiliki beberapa perbedaan utama.

DNA vs RNA: Perbedaan dalam Basa Nitrogen

DNA (Asam Deoksiribonukleat) dan RNA (Asam Ribonukleat) adalah dua tipe molekul nukleat yang penting dalam seluruh kehidupan organisme. Walaupun mereka memiliki peran yang sama dalam hal penyimpanan dan penggunaan informasi genetik, mereka berbeda dalam hal struktur kimia dan proses biologis di mana mereka terlibat. Salah satu perbedaan utama antara dua molekul ini adalah urutan basa nitrogen.

DNA adalah molekul yang terdiri dari dua untai yang saling berjalin, dan setiap untai terdiri dari urutan basa nitrogen. Basa nitrogen dalam DNA mencakup Adenin (A), Sitosin (C), Guanin (G), dan Timin (T). Dalam proses proses transkripsi, molekul DNA akan membentuk RNA.

Di sisi lain, RNA adalah molekul yang biasanya terdiri dari satu untai saja, dan memiliki basa nitrogen yang sedikit berbeda. RNA juga hasil dari transkripsi DNA di mana Adenin, Sitosin, dan Guanin juga ada. Namun, bukan Timin yang ada dalam struktur RNA, tetapi Uracil (U).

Kenapa Uracil Menggantikan Timin dalam RNA?

Secara struktural, Timin dan Uracil sangat mirip. Keduanya adalah basa nitrogen yang mengandung satu cincin, dan dapat membentuk ikatan hidrogen dengan Adenin. Namun, Timin memiliki satu atom metil tambahan – sebuah perbedaan yang tampaknya sederhana, tetapi memiliki dampak yang signifikan dalam biokimia dan stabilitas molekul RNA dan DNA.

Timin digunakan dalam DNA sebagian karena tahan terhadap deaminasi, suatu proses yang dapat merubah struktur dan fungsi basa nitrogen. Dalam perbandingan, Uracil lebih rentan terhadap deaminasi, dan jika terjadi dalam DNA, dapat menyebabkan mutasi yang membahayakan. Oleh karena itu, menggunakan Timin sebagai bagian DNA merupakan mekanisme pertahanan terhadap mutasi.

Dengan kata lain, menggantikan Timin dengan Uracil dalam RNA memungkinkan sel untuk mengenali dan memperbaiki kerusakan dengan lebih efisien.

Kesimpulan

Proses sintesis protein melibatkan perubahan-kubah dari urutan basa nitrogen antara DNA dan RNA. Timin, yang ada dalam DNA, digantikan oleh Uracil dalam RNA. Perbedaan ini sangat penting untuk mempertahankan integritas dan fungsi molekul di dalam biologi selular.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *