Dalam proses penyusunan sejarah, sejarawan memiliki tugas yang memadukan kemampuan analisis, sintesis, dan interpretasi data. Tahap akhir dari proses penelitian ini adalah pengejawantahan semua hasil riset dan penemuan menjadi sebuah buku atau makalah sejarah. Dalam tahap ini, kemampuan menulis sejarawan sangat diuji.
Penelitian Sejarah dan Peran Sejarawan
Sebelum membahas lebih jauh mengenai tahap akhir penelitian sejarah, alangkah baiknya untuk memahami terlebih dahulu tentang apa itu penelitian sejarah dan peran sejarawan dalam proses tersebut. Penelitian sejarah adalah proses pencarian bukti dan fakta tentang masa lalu yang dilakukan secara sistematis dan kritis. Melalui penelitian ini, sejarawan berusaha untuk merekonstruksi peristiwa masa lalu berdasarkan bukti dan sumber yang dapat dipercaya.
Peran sejarawan dalam proses penelitian tidak saja memilah data sejarah melainkan juga menginterpretasikan data tersebut agar bisa dipahami oleh masyarakat umum. Sehingga, sejarawan harus memiliki kemampuan analisis yang baik untuk mengevaluasi keandalan sumber dan kemampuan penulisan untuk menyampaikan hasil temuan tersebut.
Penulisan Makalah Sejarah
Pada tahap akhir penelitian sejarah, seorang sejarawan harus menuangkan semua kemampuannya ke dalam suatu penulisan yang lazim disebut makalah sejarah, sebuah dokumentasi formal dan ilmiah hasil penelitiannya. Tahap ini merupakan salah satu tahap terpenting dan menjadi penentu sejauh mana penelitian sejarah tersebut berhasil.
Penulisan ini tidak hanya berfokus pada penyampaian fakta dan data–data yang telah ditemukan, namun juga penting untuk menghadirkan interpretasi dan analisis terhadap fakta tersebut. Seorang sejarawan harus mampu membawakan gagasan dan argumentasinya dalam bahasa yang jelas, ringkas, dan menarik, dutambah dengan referensi yang solid sebagai validasi penelitian.
Makalah sejarah ini biasanya terdiri dari berbagai elemen seperti pendahuluan, latar belakang penelitian, metode penelitian, hasil dan diskusi, serta kesimpulan dan saran. Selain itu, ditambahkan pula dengan daftar pustaka untuk menunjukkan eskatologi penelitian dan integritas informasi.
Kesimpulan
Pada akhirnya, penulisan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan sejarawan. Penulisan makalah sejarah ini adalah salah satu cara sejarawan untuk berpartisipasi dalam diskursus pengetahuan sejarah yang lebih luas dan menjadi jembatan antara pengetahuan akademik ke masyarakat umum.
Memang, bertanya “pada tahap akhir penelitian sejarah, seorang sejarawan harus menuangkan kemampuannya ke dalam suatu penulisan yang lazim disebut apa?”, mungkin banyak orang akan menjawab “buku”, “artikel”, atau “jurnal”. Namun, dalam konteks ini, jawabannya adalah “makalah sejarah”.
Jadi, jawabannya apa? Makalah sejarah.