Ilmu

Pada Tanggal 18 September 1811 Gubernur Jendral Lord Minto Dari Inggris Secara Resmi Mengangkat … Sebagai Penguasa Yang Berkedudukan Di Batavia

×

Pada Tanggal 18 September 1811 Gubernur Jendral Lord Minto Dari Inggris Secara Resmi Mengangkat … Sebagai Penguasa Yang Berkedudukan Di Batavia

Sebarkan artikel ini

Pada tanggal 18 September 1811, Gubernur Jendral Lord Minto dari Inggris mengangkat Thomas Stamford Raffles secara resmi sebagai penguasa yang berkedudukan di Batavia. Kejadian ini memiliki dampak penting dalam sejarah Indonesia, terutama dalam perkembangan politik, ekonomi, dan budaya pada masa itu.

Latar Belakang Kejadian

Pada awal abad ke-19, Inggris dan Belanda bersaing untuk memperoleh kekuasaan dan pengaruh di kawasan Asia Tenggara, termasuk di kepulauan Nusantara. Pada tahun 1808, Perancis dan Belanda menguasai Batavia, dan Inggris kemudian melancarkan serangan untuk merebut kota ini. Serangan ini merupakan bagian dari Perang Inggris-Belanda (1803-1815).

Gubernur Jendral Lord Minto, yang merupakan pemimpin ekspedisi Inggris, berhasil merebut Batavia pada tanggal 26 Agustus 1811. Hal ini mengakibatkan penguasaan Inggris atas sebagian besar wilayah Nusantara.

Pengangkatan Thomas Stamford Raffles

Setelah merebut Batavia, Gubernur Jendral Lord Minto mengangkat Thomas Stamford Raffles, seorang pegawai administratif yang bekerja di India, untuk mengelola pemerintahan di Batavia. Raffles dikenal sebagai seorang pejabat yang kompeten, visioner, dan fasih berbicara beberapa bahasa, termasuk bahasa Melayu.

Sebagai penguasa yang berkedudukan di Batavia, Raffles mengintegrasikan kebijakan Inggris dengan kebutuhan masyarakat setempat. Salah satu kebijakannya yang terkenal adalah menghapus sistem pajak tanah yang memberatkan masyarakat pribumi. Kebijakan ini juga mencakup pembangunan jalan, jembatan, dan infrastruktur lainnya, serta peningkatan pendidikan dan kesejahteraan masyarakat.

Raffles dan Kebudayaan Nusantara

Selain kebijakan administrasi dan ekonomi, Raffles juga dikenal karena ketertarikannya pada kebudayaan Nusantara. Ia berhasil mengumpulkan informasi mengenai sejarah, budaya, dan bahasa, serta menghargai kekayaan seni dan arsitektur lokal. Raffles juga yang mendirikan Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen, suatu lembaga ilmu pengetahuan yang kemudian menjadi cikal bakal Museum Nasional.

Akhir Pemerintahan Raffles di Batavia

Pada tahun 1814, Inggris dan Belanda memiliki perjanjian baru yang menyerahkan kembali Batavia dan wilayah Nusantara kepada Belanda. Raffles pun meninggalkan Batavia pada tahun 1816 dan dikirim ke Singapura, di mana ia mendirikan sebuah pangkalan dagang yang kemudian berkembang menjadi kota yang kita kenal saat ini.

Periode Inggris di Batavia berlangsung singkat, tetapi pengaruh Raffles dan kebijakannya cukup signifikan dalam perkembangan politik, ekonomi, dan budaya di Indonesia pada abad ke-19. Inggris pada akhirnya tidak berhasil mempertahankan kekuasaan di Nusantara, namun peran Raffles selama pemerintahannya di Batavia tetap dikenang sebagai bagian penting dalam sejarah Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *