Pada tanggal 24 Maret 1946, aksi heroik oleh para pejuang Indonesia dicatat dalam lembaran sejarah negara. Pada hari itu, mereka melakukan serangan ke seluruh pos-pos Sekutu, yang menduduki negara setelah Perang Dunia II, sembari melakukan aksi membumihanguskan Bandung Utara. Namun, apa sebenarnya makna kata “membumihanguskan” dalam konteks ini?
Analisis Kata Membumihanguskan
Kata “membumihanguskan” adalah sebuah kata kerja yang berasal dari dua kata dasar dalam Bahasa Indonesia, yaitu ‘bumi’ dan ‘hangus’. Menurut KBBI, ‘bumi’ berarti planet tempat kita tinggal, sedangkan ‘hangus’ berarti terbakar habis. Ketika kedua kata itu digabungkan, makna secara harfiahnya adalah tindakan membuat sesuatu terbakar hingga tanah atau menjadi bagian dari tanah.
Konteks Sejarah
Namun, dalam peristiwa sejarah yang dicatat pada tanggal 24 Maret 1946, konteks kata “membumihanguskan” merupakan metafora untuk aksi taktis militer. Aksi membumihanguskan Bandung Utara adalah bagian dari strategi perang yang dipraktekkan oleh pejuang Indonesia sebagai bentuk perlawanan terhadap pendudukan oleh Sekutu.
Strategi ini melibatkan penghancuran atau pembakaran sumber daya yang dapat menjadi manfaat bagi musuh. Ini dilakukan untuk mencegah Sekutu menggunakan sumber daya tersebut untuk keuntungan mereka. Meskipun langkah ini juga merugikan pihak Indonesia sendiri, ide dibalik strategi ini adalah lebih baik sumber daya tersebut hangus daripada jatuh ke tangan musuh.
Strategi ini dikenal sebagai “strategi bumi hangus”.
Penutup
Jadi, dalam konteks sejarah pertempuran antara pejuang Indonesia dan Sekutu pada 24 Maret 1946, “membumihanguskan Bandung Utara” berarti pejuang Indonesia melakukan aksi pemberontakan dan perlawanan dengan menghancurkan dan membakar habis infrastruktur dan sumber daya lainnya yang dapat dimanfaatkan oleh Sekutu, meskipun tindakan tersebut juga berdampak kepada mereka sendiri. Ini adalah upaya penuh pengorbanan dari para pejuang kemerdekaan Indonesia untuk melindungi tanah air mereka dari penjajahan asing.