Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu atau perubahan panas dan dingin dalam suatu sistem. Ada beberapa skala pengukuran suhu dalam termometer, yaitu Celsius, Fahrenheit, dan Kelvin. Dalam skala Celsius dan Fahrenheit, titik didih air adalah 100°C dan 212°F. Lalu bagaimana dengan skala Kelvin?
Untuk memahami hal ini, kita perlu terlebih dahulu memahami dasar dari skala Kelvin. Kelvin adalah satuan suhu “kelvin”, ditulis dengan lambang K, dan digunakan dalam sistem satuan Internasional (SI). Skala ini dinamai dari Lord Kelvin yang merancangnya pada tahun 1848.
Berbeda dengan skala Celsius dan Fahrenheit, skala Kelvin diatur sedemikian rupa hingga 0K adalah “nol absolut”, artinya suhu terendah yang memungkinkan – tempat di mana semua aktivitas termal berhenti di tingkat atomik:
Kelvin memiliki ukuran satu derajat yang sama persis dengan satu derajat Celsius. Perbedaannya adalah bahwa 0°C pada skala Celsius berarti titik beku air, sementara 0K pada skala Kelvin adalah suhu terendah yang mungkin didapatkan (seperti disebutkan pada paragraf sebelumnya).
Sehingga jika ingin mengubah suhu dari Celsius ke Kelvin, Anda hanya perlu menambahkan 273.15 ke derajat Celsius. Formula ini sebagai berikut:
K = °C + 273.15
Jadi, jika kita ambil contoh suhu air mendidih dalam skala Celsius yaitu 100°C, nilai ini dalam Kelvin akan sama dengan:
K = 100°C + 273.15 = 373.15K
Jadi, titik didih air dalam termometer Kelvin adalah 373.15 Kelvin.