Perangkat elektronik menjadi bagian integral kehidupan sehari-hari kita. Mengingat ini, penting untuk mengevaluasi kualitas dan ketahanan komponen yang digunakan dalam pembuatan perangkat-perangkat ini. Salah satu cara untuk mengukur kualitas tersebut adalah dengan mengevaluasi persentase komponen yang rusak saat pengiriman. Mari kita analisis situasi berikut dan temukan berapa persentase komponen rusak ketika dua pengiriman berbeda digabungkan.
Pertama-tama, mari kita lihat pengiriman pertama. Dalam pengiriman ini, ada 25.200 komponen elektronik, dan 8% darinya ditemukan rusak. Dengan penghitungan cepat, kita dapat menentukan bahwa ada 2.016 komponen rusak dalam pengiriman ini.
Kemudian, kita mempertimbangkan pengiriman kedua. Dalam pengiriman ini, terdapat 14.800 komponen dan 6% dari mereka ditemukan rusak. Dengan cara yang sama, kita bisa menghitung yang ada sebanyak 888 komponen rusak.
Maka, ketika kita menggabungkan kedua pengiriman itu, totalnya adalah 25.200 komponen dari pengiriman pertama dan 14.800 komponen dari pengiriman kedua, yang berarti totalnya menjadi 40.000 komponen. Selain itu, total komponen yang rusak adalah 2.016 dari pengiriman pertama ditambah 888 dari pengiriman kedua, yang berarti totalnya menjadi 2.904 komponen rusak.
Dalam rangka menentukan persentase komponen rusak dari total komponen yang dikirimkan, kita perlu membagi jumlah komponen rusak dengan jumlah total komponen dikirim dan mengalikannya dengan 100. Dengan melakukan itu, kita menemukan bahwa persentase total komponen rusak adalah (2.904 รท 40.000) x 100, atau 7.26%.
Dengan demikian, kita dapat melihat bahwa ketika kedua pengiriman digabungkan, persentase komponen rusak sebesar 7.26%. Metoda pengukuran ini tidak hanya menunjukkan pentingnya kontrol kualitas dalam produksi dan pengiriman komponen elektronik, tetapi juga menyediakan lensa melalui mana kita dapat melihat dan mengevaluasi kinerja suatu perusahaan dalam aspek ini.